Ciputra Development (CTRA) menyebut pendapatan semester I masih sesuai target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada semester I-2019 ini PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan laba bersih Rp 296,44 miliar. Ini ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp 3,14 triliun. Pendapatan CTRA meningkat 12,14% secara tahunan. Sedangkan laba CTRA melonjak 68,24%. 

Direktur Independen CTRA Tulus Santoso menjelaskan, kinerja keuangan Ciputra Development pada semester satu cukup baik. Terutama karena kinerja pendapatan yang sesuai target. "Pendapatan biasanya mengikuti performance marketing sales 2-3 tahun lalu," ujar Tulus saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (31/7).

Baca Juga: Semester I-2019, laba bersih Ciputra (CTRA) naik 68,24% jadi Rp 296,44 miliar


Sementara itu, marketing sales pada semester I-2019 ini, jelasnya, telah terealisasi Rp 2,4 triliun. Sehingga pada semester dua ini CTRA tinggal mengejar Rp 3,6 triliun sisanya. Sekadar info, CTRA menargetkan marketing sales pada tahun ini sebesar Rp 6 triliun. 

Untuk mengejar target tersebut, CTRA memiliki empat proyek baru yang akan diluncurkan pada semester dua ini. Proyek tersebut adalah perumahan di Puri Semanan, proyek township di Sentul, proyek apartemen di Ciracas dan proyek mixed-use di Driyorejo, Gresik. Berdasarkan data yang dimiliki Kontan, empat proyek tersebut akan berkontribusi sekitar Rp 1 triliun terhadap raihan marketing sales tahun ini. 

Baca Juga: Analis: Sektor properti sangat diuntungkan dengan penurunan suku bunga acuan BI

Sisanya, CTRA akan diraih melalui peluncuran kluster baru di proyek existing terutama dari Cirta Maja Raya, CitraRaya Tangerang, CitraLand Gama City Medan, CitraIndah City Jonggol, CitraLand ity Losari makassar dan CitraGarden City Jakarta. 

Sebelumnya, Tulus sempat mengatakan pihaknya masih belum akan merevisi target marketing sales meskipun kinerja cukup memuaskan. "Sepertinya tetap dulu, kalau terlampaui kan jadi bagus," jelas dia. 

Dia juga berharap dampak dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) agar segera bisa dirasakan oleh sektor properti. Sebab penurunan suku bunga KPR nantinya bisa mendorong kinerja penerimaan marketing sales. "Mungkin tiga bulan lagi perlu penurunan kongkrit dari bank penyedia KPR," jelas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati