Ciputra Development (CTRA) pangkas belanja modal, demi jaga likuiditas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menurunkan alokasi belanja modal atau  capital expenditure (capex) untuk 2020 sekitar 30%-40%. Awalnya, Ciputra Development menganggarkan capex sebesar Rp 1,5 triliun.

Dengan begitu, perkiraan besaran capex CTRA yang terserap hingga akhir tahun ini berkisar antara Rp 900 miliar-Rp 1,05 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari realisasi capex tahun 2019 yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Head of Investor Relations & Corporate Finance Ciputra Development Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan, pengurangan alokasi capex ini dilakukan untuk menjaga likuiditas perusahaan di tengah pandemi Covid-19. 


"Perusahaan menunda beberapa capex yang sifatnya tidak mendesak, sehingga capex tahun ini bisa diturunkan sekitar 30-40% dari target awal," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/10).

Baca Juga: IHSG turun di awal perdagangan Kamis (15/10), saham ANTM top gainer LQ45

Menurut Aditya, salah satu yang sifatnya tidak mendesak adalah rencana penambahan landbank perusahaan. 

"Sekarang kami lebih selektif memilih lahan mana yang kami masih mau akuisisi tahun ini dan lahan mana yang bisa kami tunda pembeliannya," ungkap Aditya.

Per semester 1-2020, serapan capex CTRA sudah mencapai Rp 500 miliar. Sebesar 57% digunakan untuk menambah landbank, lalu 25% untuk konstruksi mal, dan sisanya untuk kebutuhan lainnya

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, tahun ini CTRA memang masih fokus menambah landbank di kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta dan Surabaya. Pasalnya, untuk pengembangan di luar Jawa, CTRA biasanya menggunakan skema kerja sama operasi (KSO) dengan pemilik lahan.

Capex tersebut juga digunakan untuk membangun tiga mal yang mencakup satu mal di Tangerang dan dua mal di Surabaya. Sebut saja Citra Raya Tangerang yang memiliki luas net leasable area (NLA) 26.000 meter persegi (m²), CitraLand Surabaya sebesar 26.000 m² NLA, dan perluasan dari Ciputra World Surabaya sebesar 37.000 m² NLA.

Selanjutnya: Bursa Asia melempem, tertekan sejumlah katalis negatif

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana