KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso mengatakan, di tahun depan perusahaan itu perkirakan pertumbuhan marketing sales cenderung stagnan. Hal ini diakibatkan masih banyaknya tantangan yang bakal dihadapi kinerja sektor properti di 2019. "Belum ada (target marketing sales 2019), tapi kita lihat sekarang cenderung stagnan. Minimal, posisinya (kinerja perusahaan) sama dengan 2018 dan kalau bisa lebih baik, ya itu bonusnya," kata Tulus kepada Kontan, Kamis (13/12). Per September 2018, marketing sales CTRA diketahui turun 1,9% menjadi Rp 5,15 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu, emiten itu sanggup membukukan marketing sales sebanyak Rp 5,25 triliuh. "Kami masih on track. Targetnya, hingga akhir tahun bisa Rp 7,7 triliun," ungkapnya. Adapun untuk prospek 2019, Tulus melihat kinerja CTRA masih akan dihadapkan pada dua tantangan besar, yakni momentum pemilu dan masih tingginya suku bunga acuan yang berdampak pada kenaikan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Meskipun telah banyak insentif yang digelontorkan pemerintah, namun prospek sektor masih terpaku pada kinerja pertumbuhan ekonomi di 2019. "Ketidakpastiannya masih tinggi (2019). Biasanya, kinerja properti ngikut saja, kalau growthnya (pertumbuhan ekonomi) bagus. Tapi ini belum kelihatan," ujarnya. Meskipun begitu, Tulus berharap usai pemilu kinerja sektor properti bisa kembali pick up. Perusahaan juga masih akan menerapkan strategi yang sama dengan 2018, untuk menghadapi tantangan di tahun depan. "Strategi masih sama, yakni (mengincar) first home buyer dan end user. Kalau untuk investasi, masih belum," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ciputra Development (CTRA) perkirakan target marketing sales 2019 stagnan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso mengatakan, di tahun depan perusahaan itu perkirakan pertumbuhan marketing sales cenderung stagnan. Hal ini diakibatkan masih banyaknya tantangan yang bakal dihadapi kinerja sektor properti di 2019. "Belum ada (target marketing sales 2019), tapi kita lihat sekarang cenderung stagnan. Minimal, posisinya (kinerja perusahaan) sama dengan 2018 dan kalau bisa lebih baik, ya itu bonusnya," kata Tulus kepada Kontan, Kamis (13/12). Per September 2018, marketing sales CTRA diketahui turun 1,9% menjadi Rp 5,15 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu, emiten itu sanggup membukukan marketing sales sebanyak Rp 5,25 triliuh. "Kami masih on track. Targetnya, hingga akhir tahun bisa Rp 7,7 triliun," ungkapnya. Adapun untuk prospek 2019, Tulus melihat kinerja CTRA masih akan dihadapkan pada dua tantangan besar, yakni momentum pemilu dan masih tingginya suku bunga acuan yang berdampak pada kenaikan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Meskipun telah banyak insentif yang digelontorkan pemerintah, namun prospek sektor masih terpaku pada kinerja pertumbuhan ekonomi di 2019. "Ketidakpastiannya masih tinggi (2019). Biasanya, kinerja properti ngikut saja, kalau growthnya (pertumbuhan ekonomi) bagus. Tapi ini belum kelihatan," ujarnya. Meskipun begitu, Tulus berharap usai pemilu kinerja sektor properti bisa kembali pick up. Perusahaan juga masih akan menerapkan strategi yang sama dengan 2018, untuk menghadapi tantangan di tahun depan. "Strategi masih sama, yakni (mengincar) first home buyer dan end user. Kalau untuk investasi, masih belum," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News