KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga September 2021, PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) membukukan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp 5 triliun. CTRA pun optimistis marketing sales tahun ini akan sesuai dengan target yang ditetapkan yakni sebesar Rp 6 triliun. Direktur Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan, optimisme itu berangkat dari pencapaian marketing sales perusahaan di semester I-2021 yang telah melebih 50% dari target. "Kami optimistis marketing sales akan tercapai sesuai dengan yang ditargetkan di 2021,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/11).
Perolehan marketing sales CTRA tersebut didorong oleh adanya masyarakat yang memiliki tabungan (savings) yang lebih besar. Sehingga masyarakat turut menginvestasikan dana tersebut lewat pembelian properti.
Baca Juga: Dapat rekomendasi beli, begini prospek Ciputra Development (CTRA) Optimisme CTRA juga didorong perpanjangan insentif yang diberikan pemerintah pada sektor properti. Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang jangka waktu pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah tapak dan unit hunian rumah susun hingga Desember 2021. Tulus mengatakan, CTRA juga akan segera meluncurkan proyek terbarunya di sisa tahun ini yang berlokaai di Medan yakni CitraLand Helvetia. Adapun proyek itu akan menjadi proyek kerja sama dengan PTPN II. Tanahnya milik PTPN II dan CTRA sebagai pengembangnya. “Proyek ini adalah proyek Ciputra yang bekerjasama dengan PTPN II sebagai bagian dari Kota Deli Megapolitan (KDM) yang total luasnya sdalah 2.400 hektare,” kata dia. Tulus menambahkan, KDM tersebut sudah ditandatangani sejak tahun 2019 lalu. Saat ini, CitraLand Helvetia akan menjadi kawasan pertama yang akan dikembangkan seluas 6,88 ha. Kawasan itu juga akan menjadi sebuah kawasan hunian dan komersial yang menguntungkan, baik untuk dihuni maupun sebagai tempat investasi karena lokasinya yang sangat strategis, dikelilingi oleh pusat-pusat perdagangan dan hunian yang sudah berkembang sejak lama. “Harga jual di kisaran Rp 1 miliar sampai Rp 2,5 miliar dan produknya ditujukan untuk end users di daerah sekitar Helvetia daerah Brayan di Sumatera Utara,” ujar Tulus.
Di samping itu, CTRA juga masih melihat prospek bisnis yang menjanjikan di segmen komersial pusat perbelanjaan (mal). Saat ini CTRA berencana akan menyiapkan empat proyek mal baru untuk menambah portofolio bisnisnya. Rencana ekspansi itu akan dilakukan di beberapa kota besar yakni diantaranya Surabaya, Medan, Makassar, dan area Jabodetabek. Dengan pengembangan proyek-proyek yang terus berlanjut, CTRA pun memperkirakan pendapatan atau laba bersih di 2021 akan sama dengan pencapaian di tahun 2020. “Kami harap target laba bersih bisa sama seperti tahun lalu yakni sebesar Rp 1,32 triliun,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat