Ciputra Development (CTRA) Sebut Harga Bangun Sudah Mulai Naik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengatakan rata-rata harga bangunan mengalami kenaikan bervariasi 5% hingga 10% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi menjelaskan kenaikan harga rata-rata bangunan ini tergantung lokasi. Saat ini proyek properti CTRA tersebar dari Medan, Sumatra Utara sampai dengan Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Secara umum Harun menjelaskan pertimbangan pelaku usaha menaikkan harga properti karena permintaan dan pasokan, pasarnya berubah atau strategi tertentu. 


Saat ini, Ciputra melihat prospek bisnis properti di Jabodetabek sangat baik, khususnya Jakarta. Beberapa faktor penunjangnya ialah penduduk banyak, aktivitas bisnis terbesar, traffic menunjang, dan daya beli juga baik. 

Baca Juga: Asing Banyak Mengoleksi Saham-Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi di Akhir Pekan

“Semua segmen ada pasarnya. Tetapi memang untuk yang menengah ke bawah agak seret terutama setelah Covid-19 karena tabungan belum banyak sedangkan tetap harus berjaga-jaga jika terjadi musibah,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/11). 

Meski masih prospektif, tahun depan Ciputra melihat tantangan terbesar yang akan dihadapi ialah kenaikan suku bunga termasuk bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Jika kenaikannya signifikan, maka akan sangat berdampak negatif pada properti. 

Harun mengungkapkan, CTRA akan fokus pada pengembangan semua segmen, produk, dan jenis properti di semua lokasi. Walaupun kontribusi dari segmen rumah tapak masih mendominasi, tetapi CTRA tetap mengembangkan peluang dari apartemen. 

“Contohnya kami lagi membangun apartmen Delft di Makassar, dan sold out karena memang lokasi dan produknya pas untuk pasar di situ,” terangnya. 

Baca Juga: Bangun Proyek 50 Hektare di Cikupa Tangerang, Astra Siapkan Rp 6 Triliun

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, CTRA mencetak pendapatan pra-penjualan alias marketing sales senilai Rp 6,5 triliun hingga periode kuartal ketiga 2022. 

Realisasi marketing sales hingga bulan September itu setara dengan 79% dari total target tahun ini. Adapun CTRA mematok target marketing sales sekitar Rp 8,2 triliun sepanjang 2022.

Jika dibandingkan periode kuartal III-2021, raihan marketing sales CTRA per September 2022 mencapai pertumbuhan di level 30%. Proyek-proyek hunian di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Makassar dan Medan menopang penjualan CTRA sepanjang sembilan bulan 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli