KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada semester II/2020 Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) bersiap meluncurkan pengembangan klaster di tiga proyek residensial. Seperti Citra Maja Raya, CitraRaya Tangerang, dan Citra Sentul Raya. Pada proyek Citra Maja Raya, sebuah kota baru terpadu di Maja, Lebak, Banten seluas 2.600 hektare. Di sana, Ciputra Residence bakal meluncurkan klaster Benoa menyusul kesuksesan klaster sebelumnya yakni Ayodya dan Seminyak yang ludes terjual 516 unit dengan nilai Rp 130 miliar. "Kami akan
launching klaster Benoa pada bulan Agustus, kami pasarkan dengan harga mulai Rp 188 jutaan," ujar Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso kepada kontan.co.id, Sabtu (18/7).
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) dinobatkan sebagai pengembang nomor satu di Indonesia Kedua, perusahaan juga bakal meluncurkan klaster baru di CitraRaya Tangerang dan ketiga, pengembangan klaster di Citra Sentul Raya. Hanya saja, pihaknya belum menjelaskan secara terperinci kapan peluncuran kedua klaster terbaru baru itu akan dilakukan. Tulus mengatakan, perseroan akan lebih fokus memasarkan produk properti dengan harga di bawah Rp 1 miliar karena prospeknya masih menjanjikan dengan mengutamakan pemasaran secara
online. Sementara itu, Tulus juga mengatakan CTRA akan melakukan revisi target prapenjualan untuk tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang berdampak pada semua sektor perekonomian, termasuk properti. Saat ini, pihak perusahaan tengah melakukan kajian lanjutan untuk menentukan target baru tahun 2020. Selain itu serapan belanja modal alias
capital expenditure (capex) saat ini baru terserap kurang dari Rp 500 juta dari alokasi semula Rp 1,5 triliun. Ciputra memutuskan untuk melihat tren
marketing sales untuk melanjutkan perkembangan. “Target prapenjualan akan kami revisi dari sebelumnya Rp 6,7 triliun, tapi angkanya masih dihitung,” katanya. Sementara sepanjang semester I/2020 CTRA mencatat angka pra penjualan (
marketing sales) sebesar Rp 2 triliun atau hingga Juni 2020. Angka prapenjualan hingga semester pertama tahun ini setara dengan 29,85% dari target
marketing sales sebesar Rp 6,7 triliun. Perolehan CTRA di semester I-2020 ini bila dibandingkan dengan semester satu tahun lalu mengalami penurunan sekitar Rp 400 miliar atau turun 16,67% dari Rp 2,4 triliun.
Baca Juga: Recurring income menjadi pemberat kinerja emiten properti di tengah corona Tulus mengatakan, di kuartal II-2020 kemarin, kondisi pasar properti memang cenderung lesu akibat adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun, menurutnya di kuartal II-2020 sebenarnya yang paling terpukul adalah segmen hotel dan mal yang menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) sekitar 25%. Untuk itu, CTRA tetap fokus pada penjualan residensial. Kontribusi terbesar
marketing sales berasal dari proyek-proyek residensial yang berada di kawasan Jabotabek. "Salah satu kontributor prapenjualan Ciputra Development hingga paruh pertama tahun ini adalah Citra Sentul Raya. Proyek ini digarap oleh anak usaha PT Ciputra Residence," ujar Tulus. Sedangkan di semester II-2020 ini, bersamaan dengan era kenormalan baru alias new normal Ciputra Development melihat pasar properti masih bisa tumbuh bila dibandingkan semester satu kemarin. " Tentunya kami tetap menjaga
quality dan fokus dengan produk kepada end user," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .