Ciputra gagal penuhi target Rp 9,2 triliun



JAKARTA. Pengembang properti PT Ciputra Development Tbk memprediksi tak akan mampu memenuhi target pendapatan penjualan alias marketing sales tahun ini. Dari target penjualan Rp 9,2 triliun, perusahaan itu memprediksi hanya bisa membukukan Rp 8,5 triliun di akhir 2014.

Ada tiga alasan target tak tercapai. Pertama, marketing sales proyek di luar Jawa milik anak perusahaannya PT Ciputra Property Tbk, lebih rendah dari ekspektasi.

Kedua, penundaan peluncuran proyek Ciputra Property berupa mixed use di Fatmawati Jakarta, Citragarden Malang, Jawa Timur, dan apartemen di Kemayoran Jakarta. 


Ketiga, realisasi marketing sales apartemen dan perkantoran Ciputra World Jakarta jauh dari target. Alhasil, Ciputra Property juga menurunkan target marketing sales dari semula Rp 1,7 triliun menjadi Rp 1,3 triliun.

Sejatinya, Ciputra Development berpeluang memenuhi target marketing sales dari aksi divestasi proyek Ascott Kuningan Jakarta kepada Capitaland Ltd. Jika aksi terealisasi, perusahaan itu bahkan berpotensi mencatatkan marketing sales di atas target karena kabarnya nilai divestasi itu S$ 90 juta atau sekitar dengan Rp 840 miliar.

Sayang, divestasi ini belum final. Kedua perusahaan masih dalam tahap perbincangan. "Jadi closing divestasi Ascott baru bisa dilakukan tahun depan," ujar Direktur & Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso Brotosiswojo kepada KONTAN, (16/12).

Tulus menambahkan, langkah divestasi itu bakal kembali kembali ditempuh tahun depan. Tentu saja sejauh memang ada investor yang berminat karena sejauh ini belum ada proyek lain yang akan didivestasi selain Ascott.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina