Ciputra geber proyek Kalimantan



BANJARMASIN. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) terus mengoptimalkan bisnis properti di luar Jawa. Salah satunya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di sini ada tiga proyek yang tengah Ciputra garap. 

Misalnya di proyek Citraland Banjarmasin. Pengembang ini menimang-nimang mitra kerja membangun pusat belanja menjadi bagian dari proyek Ciputra di lahan seluas 40 hektare (ha).  Menurut  Rudy Andreas, Head of Marketing Citra Garden Banjarmasin, proyek ini diminati oleh tenan, salah satunya adalah Grup Lippo lewat PT Matahari Putra Prima Tbk yang ingin menjadi salah satu anchor tenant di pusat belanja tersebut.

Ia berharap, adanya fasilitas penunjang ini bisa mendongkrak pendapatan penjualan (marketing sales) di proyek tersebut. Sampai akhir tahun ini, Ciputra menargetkan pendapatan dari Citraland Banjarmasin sebesar Rp 100 miliar.


Target ini sebagian berasal dari penjualan produk perumahan yang dibanderol antara Rp 600 juta sampai Rp 3,5 miliar per unit.  , 

Untuk proyek kedua, Citra Garden Banjarmasin, pengembang ini tidak menargetkan banyak penjualan. Soalnya proyek perumahan terakhir yang sebanyak 250 unit, tinggal tersisa sedikit. "Tinggal 15 unit," katanya, Selasa (21/10).

Ia menargetkan hunian dengan banderol harga Rp 2,3 miliar per unit ini bisa tandas terjual di akhir tahun ini. Adapun para pembeli kebanyakan adalah pengusaha tambang batubara serta pebisnis asal Jakarta dan Surabaya.

Untuk proyek ketiga, pergudangan Bizpark Banjarmasin, Ciputra tahun depan berencana mengembangkan proyek tahap dua berupa tambahan pergudangan, rumah toko (ruko) tahap II, hingga fasilitas pom bensin. "Saat ini kami sedang mencari investor sistem pengisian bahan bakar (SPBU)," kata Andrianto Prayogo, Project Manager Bizpark Banjarmasin.

Bizpark saat ini memiliki 49 unit gudang tersisa 5 unit, 26 unit ruko tersisa 2 unit dan 22 unit kavling tersisa 6 unit. "Semua fasilitas ini baru menggunakan lahan 9 hektare (ha) dari total 25 ha di Bizpark," jelas Andrianto.

Ia optimistis proyek Bizpark ini bakal mendapat respon positif pasar. Soalnya, kenaikan harganya cukup signifikan. Misalnya, untuk gudang ukuran 12 meter X 42 meter pada 2012 berharga Rp 1,8 miliar, kini sudah melonjak Rp 2,5 miliar. "Pertahunnya pertumbuhan harga jual rata-rata 5%," kata Andrianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon