Ciputra Group akan luncurkan proyek baru di Sentul pada kuartal IV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih akan terus mempersiapkan proyek-proyek properti baru tahun ini. Oleh karena itu, perusahaan masih sangat optimistis bisa mencapai target marketing sales atau penjualan pemasaran yang ditetapkan Rp 7,7 triliun tahun 2018.

CTRA telah menyiapkan dua proyek baru yang akan dirilis pada semester II-2018. Pertama, perusahaan akan mengembangan proyek skala kota di Sentul bertajuk Citra Sirkuit Residence Sentul di lahan seluas 100 hektare (ha).

Proyek tersebut dikembangkan bekerjasama dengan grup keluarga Cendana sebagai pemilik lahan. Proyek tersebut akan dikembangkan secara bertahap dimana tahap pertama akan dibangun rumah tapak. "Proyek ini akan diluncurkan kuartal IV-2018 dan tahap I akan dibangun landed house semua," kata Agus Surja Widjaja, Direktur Ciputra Group pada Kontan.co.id baru-baru ini.


Lahan 100 ha tersebut akan dikembangkan menjadi kota mandiri yang di dalamnya tidak hanya dikembangkan proyek rumah tapak tetapi juga akan ada apartemen dan area komersial lainnya. Menurut Agus, sekitar 20% dari lahan akan dialokasi untuk proyek highrise building yang akan dikembangkan pada tahap akhir.

Proyek rumah tapak yang akan diluncurkan pada kuartal IV mendatang akan menyasar pasar menengah ke atas. Produk hunian yang akan dibangun akan dijual akan dibagi dua segmen. Pertama, dengan harga sekitar Rp 700 juta-Rp 800 juta dan kedua dengan harga Rp 1,2 miliar-Rp 1,4 miliar.

Agus menjelaskan, proyek yang akan dikembangkan tersebut akan menjadi bagian dari pengembangan kota seluas 1.000 ha di Sentul. Citra Sirkuit Residence Sentul ini dibangun lewat kerja sama operasi (KSO) dengan mitranya. Lokasi lahannya berada di antara Sirkuit Sentul dan Lapangan Golf Sentul Golf Utama.

Proyek itu nantinya akan dikembangkan dengan konsep transit oriented development (TOD) sejalan dengan perkembangan pembangunan proyek kereta ringan atau Ligh Rail Transit (LRT) Jabodetabek tahap II yang akan menuju Sentul.

Seperti lahan yang akan dikembangan Ciputra tersebut merupakan milik keluarga Cendana lewat perusahaan holding PT Arthaasaka Bumi Asri Pratama. Grup ini membawahi empat perusahaan di Sentul yang memiliki lahan sekitar 1.500 ha yaitu PT Sirkuit Sentul, PT Sentul golf Utama, PT Prolindo Utama Karya dan PT Bureko.

Sementara proyek baru kedua yang akan dikembangkan CTRA berada di Cawang, Jakarta Timur. Ini merupakan proyek pengembangan mixed use bertajuk Citra Natura Jakarta yang akan dibangun di lahan seluas 7 ha.

Berbeda dengan Citra Sirkuit Residence Sentul, proyek baru kedua yang akan dirilis ini dikembangkan lewat kerjasama patungan atau join venture (JV) dengan pemilik lahan.

Rencananya Citra Natura akan dibangun dengan merangkum 10 tower. Tahap pertama, perusahaan akan meluncurkan satu tower apartemen dulu yag diperkirakan akan dilakukan pada kuartal III mendatang dengan menyasar segmen menengah dan menengah bawah.

Selain dua proyek itu Ciputra Group sebetulnya berencan juga untuk meluncurkan dua proyek lagi yaitu di Proyek Apartemen Pulau Gadung dan Mixed Use Development Setia Budi Bandung. Namun, realisasinya akan sangat tergantung pada proses perizinananya.

Nanik Santoso, Direktur Ciputra Grup mengatakan, izin proyek di Bandung tidak mudah karena perusahaan belum bisa jualan sebelum Izin Mendirikan Bangunan (IMB) keluar. "Sementara saat ini baru dapat rekomendasi Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)," ungkap Nanik.

Kemudian, perusahaan juga berencana merilis proyek apartemen di Pulo Gadung. Proyek di Pulo Gadung juga masih dalam proses perizinan. Proyek ini adalah joint venture bersama Gamaland dan Mutivision yang akan dikembangkan di lahan seluas 13,5 ha dan di sana akan didirikan 15 tower apartemen dengan kapasitas sekitar 28.000 unit.

Sedangkan Proyek di Bandung akan dibangun di lahan seluas 2,7 ha yang akan mencakup tiga tower gedung tinggi. Proyek ini ditaksir akan menelan investasi Rp 2,25 triliun.

Sementara sepanjang kuartal I tahun ini, CTRA telah mengantongi marketing sales Rp 1,61 triliun atau meningkat 33% dari periode yang sama tahun 2017. Perusahaan masih cukup optimsi target tahun ini akan tercapai karen penjualan pada April dan Mei jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya. "Bahkan penjualan Mei adalah yang tertinggi dari bulan-bulan sepanjang tahun ini," kata Tulus Santoso, Direktur CTRA.

Apalagi dengan adanya rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan loan to value (LTV) dan KPR inden, Tulus yakin relaksasi tersebut akan semakin mendorong penjualan properti tahun ini. Saat ini, skema KPR masih mendominasi terhadap penjualan perusahaan yaitu sekitar 53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi