Ciputra Group pasarkan residensial berkonsep resort di Bali mulai dari Rp 2,6 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis properti di Bali masih tetap menggeliat. Salah satunya dialami oleh Ciputra Group lewat pengembangan Ciputra Beach Resort. Sadana Residence sebagai pengembangan tahap pertama dari proyek itu sudah ludes terjual.

Properti di Bali menjadi bidikan banyak investor. Maklum, imbal hasil yang didapat dari investasi properti di Bali masih menjanjikan bagi mereka lantaran wilayah ini masih tetap sebagai destinasi wisata favorit.

Baca Juga: Moody's menetapkan peringkat B2 untuk Agung Podomoro (APLN) beserta surat utangnya


Ciputra Group sejak setahun lalu mengembangkan proyek Ciputra Beach Resort. Lokasinya di Tabanan, berada di pinggir pantai Yeh Gangga. Perusahaan ini mengembangkan dua klaster perumahan dengan konsep eksklusif di proyek ini yakni Nivata Residence dan Sadana Residence.

Sadana Residence merupakan produk tahap pertama di proyek Ciputra Beach Resort dan sudah habis terjual. Saat ini, fokus pemasaran berada di Nivata Residence seluas 6 hektar yang menawarkan unit rumah dan juga unit kavling.

“Unit kavling yang ditawarkan ukurannya dari 250 meter persegi (m2) hingga 500 m2. Unit kavling terkecil  memiliki lebar 10 meter dan panjang 25 meter dan kita tawarkan mulai dari harga Rp2,6 miliar. Sementara unit rumah dengan konsep vila di Nivata Residence harganya mulai dari Rp5 miliar,” kata Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group dalam keterangan resminya, Senin (30/9).

Tabanan, menurut Raditya adalah salah satu kawasan di Pulau Dewata yang layak diperhitungkan oleh para investor. Kawasan ini akan berkembang pesat ke depannya karena pembangunan infrastruktur di kawasan ini sedang gencar dilakukan.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) tingkatkan target pendapatan tahun ini

Pembangunan infrastruktur tersebut berupa jalan tol yang semuanya akan melintas di Kabupaten Tabanan, jalan tol tersebut adalah Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka (28 km), Soka-Pekutatan (25,1 km), Pekutatan-Gilimanuk (54,4 km), dan Pekutatan-Lovina (46,7 km).

Selain itu, jika pembangunan Bandara Bali Utara di sekitar Pantai Lovina, Kubutambahan, Buleleng terealisasi, maka traffic kawasan Tabanan juga akan ikut bergerak dan itu jelas memberi peluang bagi pertumbuhan harga tanah dan properti di kawasan tersebut.

Andreas menekankan, walaupun pariwisata di Bali terus meningkat namun tidak semua lokasi potensial untuk investasi properti. Menurutnya, dalam memilih properti untuk investasi harus memperhatikan faktor lokasi yang memiliki potensi terus tumbuh.

Wilayah yang sudah sangat berkembang harus dihindari karena harga di kawasan itu tentu sudah sangat tinggi sehingga potensi cuan bagi investor sudah tipis.

Baca Juga: Gapura Prima (GPRA) rilis klaster Savana Ardea tahap 2 di Bukit Cimanggu City

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi