JAKARTA. Raksasa properti, Grup Ciputra saat ini mengembangkan proyek properti komersial di Kalimantan dengan membangun kompleks pergudangan yang disebut sebagai Bizpark. Saat ini perseroan mengembangkan BizPark di areal seluas 26 Ha di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan total 354 unit gudang. Ini adalah kompleks pergudangan ke tiga milik Ciputra setelah BizPark Pulogadung dan BizPark Penggilingan. Deputy General Manager Ciputra Piter Simpony mengatakan pemasaran sudah dimulai pada November 2011 dan tahun ini ditargetkan terjual sebanyak 75 unit, kemudian habis terjual pada 2014. Saat ini pembangunan masih dalam tahap pembukaan lahan dan pengurukan. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, untuk tahun ini ditargetkan bisa dibangun 23 unit dan diperkirakan akan selesai pada 2015. Piter menjelaskan mereka harus menguruk tanah setinggi kurang lebih 3 meter karena ketinggian lahan 2 meter lebih rendah daripada akses jalan. Dia mengakui investasi pengurukan lahan ini cukup tinggi, mencapai Rp 9 miliar hingga Rp 9,5 miliar per 10 Ha. "Di sini harga tanahnya tidak bisa dapat Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per m3 seperti di Jakarta karena jarak tempuh jauh sehingga biaya angkutnya tinggi dan ini juga diperlukan konstruksi tidak murah untuk menahan urukan ini," kata Piter kepada wartawan dalam site visit ke Banjarmasin akhir pekan lalu.
Ciputra kembangkan gudang dan hotel di Banjarmasin
JAKARTA. Raksasa properti, Grup Ciputra saat ini mengembangkan proyek properti komersial di Kalimantan dengan membangun kompleks pergudangan yang disebut sebagai Bizpark. Saat ini perseroan mengembangkan BizPark di areal seluas 26 Ha di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan total 354 unit gudang. Ini adalah kompleks pergudangan ke tiga milik Ciputra setelah BizPark Pulogadung dan BizPark Penggilingan. Deputy General Manager Ciputra Piter Simpony mengatakan pemasaran sudah dimulai pada November 2011 dan tahun ini ditargetkan terjual sebanyak 75 unit, kemudian habis terjual pada 2014. Saat ini pembangunan masih dalam tahap pembukaan lahan dan pengurukan. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, untuk tahun ini ditargetkan bisa dibangun 23 unit dan diperkirakan akan selesai pada 2015. Piter menjelaskan mereka harus menguruk tanah setinggi kurang lebih 3 meter karena ketinggian lahan 2 meter lebih rendah daripada akses jalan. Dia mengakui investasi pengurukan lahan ini cukup tinggi, mencapai Rp 9 miliar hingga Rp 9,5 miliar per 10 Ha. "Di sini harga tanahnya tidak bisa dapat Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per m3 seperti di Jakarta karena jarak tempuh jauh sehingga biaya angkutnya tinggi dan ini juga diperlukan konstruksi tidak murah untuk menahan urukan ini," kata Piter kepada wartawan dalam site visit ke Banjarmasin akhir pekan lalu.