JAKARTA. Ciputra Grup akan melebarkan sayapnya untuk menggarap proyek-proyek perumahan baru di lima kota besar di Indonesia. Di antaranya, dua di Semarang, satu di Denpasar Bali, Kendari, dan Jogjakarta. "Akhir tahun ini, kami memang sedang menggarap lima proyek baru kami yang berada di Bali, Kendari, Semarang dan Jogjakarta,” terang Direktur PT Ciputra Surya Tbk, Sutoto Yakobus kepada KONTAN, akhir pekan lalu.Untuk menggarap lima proyek tersebut, Ciputra harus merogoh koceknya sebesar Rp 1,5 triliun. Investasi paling besar adalah untuk perumahan di Semarang; yaitu mencapai Rp 700 miliar. Untuk luas areal 18 hektare (ha), membutuhkan Rp 300 miliar, dan 30 ha butuh Rp 400 miliar ha.Untuk proyek perumahan yang berlokasi di Kendari, nilainya mencapai Rp 250 miliar. Sedangkan proyek perumahan di Bali, nilainya mencapai Rp 350 hektare. Untuk Kendari dan Bali, masing-masing luas areal lahannya mencapai 15 ha dan 18 ha. Sementara itu, untuk proyek di Jogja dengan luas areal 10 ha diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar.Untuk menggarap proyek ini, Ciputra menggandeng beberapa perusahaan lokal sebagai mitra kerjanya. "Karena pembebasan lahan saat ini sudah sangat sulit, maka dalam mengembangkan proyek baru, kami akan menggandeng mitra lokal yang sudah memiliki bank tanah,” terang Sutoto. Sayangnya, Direktur PT Ciputra Surya, Nanik Santoso enggan menyebutkan siapa mitra lokal yang mereka incar. "Nanti sistem bagi hasilnya fifty-fifty," kata Nanik.
Ciputra kembangkan proyek di lima kota
JAKARTA. Ciputra Grup akan melebarkan sayapnya untuk menggarap proyek-proyek perumahan baru di lima kota besar di Indonesia. Di antaranya, dua di Semarang, satu di Denpasar Bali, Kendari, dan Jogjakarta. "Akhir tahun ini, kami memang sedang menggarap lima proyek baru kami yang berada di Bali, Kendari, Semarang dan Jogjakarta,” terang Direktur PT Ciputra Surya Tbk, Sutoto Yakobus kepada KONTAN, akhir pekan lalu.Untuk menggarap lima proyek tersebut, Ciputra harus merogoh koceknya sebesar Rp 1,5 triliun. Investasi paling besar adalah untuk perumahan di Semarang; yaitu mencapai Rp 700 miliar. Untuk luas areal 18 hektare (ha), membutuhkan Rp 300 miliar, dan 30 ha butuh Rp 400 miliar ha.Untuk proyek perumahan yang berlokasi di Kendari, nilainya mencapai Rp 250 miliar. Sedangkan proyek perumahan di Bali, nilainya mencapai Rp 350 hektare. Untuk Kendari dan Bali, masing-masing luas areal lahannya mencapai 15 ha dan 18 ha. Sementara itu, untuk proyek di Jogja dengan luas areal 10 ha diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar.Untuk menggarap proyek ini, Ciputra menggandeng beberapa perusahaan lokal sebagai mitra kerjanya. "Karena pembebasan lahan saat ini sudah sangat sulit, maka dalam mengembangkan proyek baru, kami akan menggandeng mitra lokal yang sudah memiliki bank tanah,” terang Sutoto. Sayangnya, Direktur PT Ciputra Surya, Nanik Santoso enggan menyebutkan siapa mitra lokal yang mereka incar. "Nanti sistem bagi hasilnya fifty-fifty," kata Nanik.