Ciputra Life mulai garap pasar grup usaha



JAKARTA. Pasca mendapatkan izin usaha pada awal Februari 2017, PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) mulai tancap gas. Perusahaan ini merupakan hasil kolaborasi antara Ciputra Group dan Tunas Group.

Sebagai permulaan, Ciputra Life akan fokus mengelola asuransi dari internal grup. Hengky Djojosantoso, Direktur Utama Asuransi Ciputra menjelaskan, di tahun pertama beroperasi, pihaknya akan menyasar setidaknya 50% dari total nasabah Ciputra dan Tunas Group. "Kami akan sinergi dengan Ciputra Group dan Tunas Group," ujar dia.

Pasalnya, brand Ciputra sudah memiliki kepercayaan di masyarakat. Sementara Tunas Group memiliki lebih dari 200 showroom mobil di Indonesia. "Ini menjadi nilai tambah untuk bisa menambah nasabah yang bisa menjangkau di seluruh Indonesia," ujar Hengky, Rabu (3/5).

Untuk produk-produk yang dapat dikaver Ciputra Life nantinya bervariasi. "Yang sedang kami garap saat ini asuransi kecelakaan diri," ujar Hengky. Ia mencontohkan, jika nasabah ingin membeli properti di Ciputra, nantinya akan dikaver dengan asuransi kecelakaan diri dari Ciputra Life senilai dengan harga rumahnya maksimal Rp 3 miliar, dengan tenor satu tahun.

Setelah itu, tentu ada premi yang akan dibayarkan jika asuransinya dilanjutkan. "Ke depan kami akan mengembangkan produk termasuk yang dikaitkan dengan investasi (unitlink)," ujar Hengky.

Untuk meraih pasar baru, Ciputra Life juga memberikan layanan prima lewat layanan digital. Nantinya, pelanggan Ciputra Life bisa mendaftar dan klaim secara online.

Selain itu, Ciputra Life juga juga akan merambah bisnis financial technology (fintech). Menurut Hengky, salah satu alasan penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah karena bankable customer hanya 60 juta-65 juta nasabah.

Hengky mengatakan, jumlah investasi yang dikeluarkan untuk menggarap bisnis ini mencapai Rp 130 miliar. "Tambahan modal Rp 30 miliar baru saja diberikan pemegang saham kami pada Februari 2016," ujar dia. Investasi tersebut untuk pengembangan modal, peningkatan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, serta sistem.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Togar Pasaribu mengatakan, kehadiran Ciputra Life meningkatkan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. "Bergabungnya Ciputra Life menambah jumlah anggota yang saat ini mencapai 62 perusahaan," ujar dia. Terdiri dari 58 perusahaan asuransi jiwa dan 4 perusahaan reasuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini