Ciputra siap garap proyek properti Maja



JAKARTA. Setelah sempat menunda ekspansi sebelum pemilihan umum (Pemilu), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) langsung memanfaatkan sisa tahun untuk menggeber ekspansi. Induk usaha PT Ciputra Surya Tbk dan PT Ciputra Property Tbk ini siap meluncurkan sekitar lima proyek residensial lagi.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Tulus Santoso Brotosiswojo menjelaskan, proyek residensial anyar antara lain berada di Maja, Serang, dan Malang. Namun proyek yang paling besar adalah Citra Maja Raya di Lebak, Banten.

Citra Maja Raya didesain menjadi kota mandiri dengan luas lahan tidak kurang dari 400 hektare (ha). "Maja potensial karena dilalui jalur kereta api. Daerah ini cocok untuk residensial kelas menengah," tutur Tulus kepada KONTAN, Selasa (4/11).


Rencananya, pada tahap pertama, Ciputra akan mengembangkan lahan seluas 40 ha menjadi kurang lebih 5.000 unit rumah. "Di tahap berikutnya kami akan membangun mal juga," imbuh Tulus.

Tulus menghitung, pihaknya mesti menyiapkan modal kerja senilai Rp 100 miliar–Rp 200 miliar. Modal kerja ini seluruhnya mengalir untuk membangun proyek. CTRA sendiri tidak perlu merogoh kocek untuk membeli lahan karena melakukan kerjasama dengan PT Hanson International Tbk, pengembang dan selaku pemilik lahan.

Sebagai informasi tambahan, Ciputra sudah lebih dulu melansir tiga proyek residensial sampai dengan kuartal III-2014 yaitu CitraGrand Senyiur City Samarinda, CitraGarden Aneka Pontianak, dan CitraLake Suites Jakarta.

Selain itu Ciputra juga sudah merilis proyek superblok atau mixed-use Ciputra International di bilangan Puri, Jakarta Barat.

Ekspansi Ciputra sendiri dilakukan demi mengejar target pendapatan sepanjang tahun ini. Maklum, sampai dengan kuartal III-2014, perusahaan tersebut baru mengantongi pendapatan penjualan atau marketing sales  sebesar Rp 5,8 triliun dari target Rp 9,2 triliun hingga akhir tahun ini.

Ciputra juga mencatat pendapatan Rp 4,2 triliun, naik tipis 9,4% di atas periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan ini masih harus mengejar target pendapatan Rp 6 triliun hingga akhir 2014. Sementara laba bersih tumbuh 25,5% menjadi Rp 882 miliar.

Tulus menjelaskan, sekitar 85% pendapatan Ciputra berasal dari proyek residensial. Sisanya merupakan pendapatan berulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto