JAKARTA. Krisis finansial membuat pengembang sesak napas. Sebagian mulai melakukan efisiensi karyawan. Tapi tidak bagi Ciputra.Pengembang papan atas ini sama sekali tidak melakukan efisiensi karyawan. Pasalnya saat ini kondisi perusahaan sudah sangat efisien. Tentunya mereka sudah pengalaman di dalam krisis ekonomi 10 tahun yang lalu. ''Saat itu kami harus merumahkan 30 % jumlah karyawan yang bekerja di hotel dan lapangan golf,'' kata Managing Group, Ciputra Group Harun Hajadi.Kendati demikian, Ciputra juga menerapkan ekstensifikasi kepada karyawannya. Misalnya saja seorang General Manager (GM) harus bisa memegang dua proyek. Kalau dulu cuma satu proyek. Kondisi ini cukup membantu perusahaan untuk bertahan di saat krisis.Malah Ciputra berencana untuk merekrut karyawan baru. Maklum rencananya pada 2009 mereka bakal menggarap beberapa proyek properti di Jakarta, dan Kalimantan Timur. Kebutuhan tenaga kerja ini juga tidak banyak. ''Untuk setiap proyek yang kami kerjakan kami akan rekrut sekitar 30 orang. Ini belum termasuk pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan kami seperti dari kontraktor,'' tukasnya.Tampaknya, gelombang efisiensi ini masih akan terus terjadi apabila Bank Indonesia (BI) tidak kunjung menurunkan suku bunga. Sudah begitu tentu saja mempermudah tingkat likuiditas pinjaman. Tentu saja harus ada blanket guarantee dari pemerintah.