Ciputra tak gengsi jual rumah murah



JAKARTA. Kelesuan ekonomi masih membayangi bisnis properti residensial terutama untuk properti menengah ke atas. Kelesuan industri properti inilah yang akhirnya membuat Ciputra menyasar hunian tingkat menengah ke bawah alias rumah murah.  

"Menengah ke bawah kami pilih karena saat ini demand untuk rumah menengah ke atas sedang turun," ungkap Tulus Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Ciputra Development Tbk. kepada KONTAN, Kamis (12/5).

Berbeda dengan pasar menengah ke atas, Tulus menyebut, demand pasar menengah ke bawah cenderung masih stabil. Meskipun dari sisi persentase terhadap toal pendapatan perusahaan masih sangat minim, yakni hanya kisaran 5% dari total pendapatan.


Sebagai gambaran penjualan perumahan CTRA menyumbang Rp 1,1 triliun dari total pendapatan mereka di kuartal I 2016 ini, yakni Rp 1,3 triliun. Sementara itu, dari total pendapatan kuartal I 2016 mengalami penurunan 7%. Yakni dari Rp 1,4 triliun pada kuartal I 2015, menjadi Rp 1,3 triliun di kuartal I 2016.

Ciputra mengelompokkan rumah murah sebagai rumah yang memiliki harga di bawah Rp 300 juta. Saat ini mereka berencana mengembangkan proyek rumah murah di daerah Maja, Lebak Banten dan juga daerah Citra Indah di Selatan Cibubur.

Sementara itu rumah yang akan dibangun oleh Ciputra akan berjumlah 5.000 hingga 10.000 unit di daerah-daerah tersebut. Emiten dengan kode saham CTRA belum punya rencana untuk mengembangkan proyek rumah murah di wilayah lain.

Pertimbangan tak mengembangkan proyek rumah murah secara massif, lanjut Tulus, lantaran margin keuntungan dari jualan rumah murah ini sangat tipis, hanya sekitar 10% hingga 20%. Sementara penjualan rumah menengah dan mewah bisa mencatatkan margin keuntungan di atas 40% dari harga jual produk.

Meskipun dari sisi porsi pendapatan dari rumah murah sangat kecil, tapi dari segi jumlah unit, memang jauh lebih banyak ketimbang proyek rumah mewah. Dalam hitungan Tulus, dari portofolio proyek Ciputra, sebesar 75% dari jumlah unit perumahan merupakan produk untuk kelas menengah-bawah.

Selain di Maja, Ciputra juga mengembangkan lahan di Cikupa Tangerang. Di lokasi ini, CTRA memiliki lahan seluas 2.760 hektare (ha). Ciputra telah membangun 22.000 rumah dan ruko di proyek Citra Raya Cikupa dengan harga berkisar Rp 557 juta.

Sejak dikembangkan 2010 lalu, harga lahan di Cikupa yang awalnya dipatok Rp 750.000 per meter², kini sudah melambung. Kisaran harga lahan di sana adalah mulai Rp 4 juta per m².

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini