JAKARTA. Geliat menuntaskan proyek perkantoran terlihat di Ciputra Office Tower, superblok Ciputra World, Jalan Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan. Kenny Seraphine, Manajer Umum Bangunan Komersial PT Ciputra Adigraha mengatakan, saat ini pembangunan gedung sudah sampai lantai 25. Perusahaan menargetkan perkantoran sewa berlantai 40 itu beroperasi Juni 2012. "Sekitar 40% sudah tersewa. Akhir tahun diharapkan minimal 55%. Saat operasi tahun depan kami optimistis 75% areal perkantoran tersewa," ungkap Kenny kepada KONTAN, Rabu (27/7). Kenny mengakui pembangunan sempat terhenti lantaran krisis ekonomi 2009 silam. Namun, kata dia, perusahaan sama sekali tidak menaikkan biaya sewa lantaran pembangunan melesat tahun ini. "Biaya sewa mulai Rp 245.000 per meter persegi (m2) tiap bulan. Tarif cuma naik kalau okupansi sudah sesuai target kami," kata Kenny, menjelaskan. Catatan saja, menara seluas 63.000 m2 itu memiliki nilai investasi Rp 350 miliar. Dari 40% areal kantor tersewa, menurut Kenny, sekitar 30% datang dari perusahaan asing. Menurut dia, Ciputra Office Tower memang membidik pengguna asing ketimbang lokal. "Itu sebabnya kami berbeda sendiri di CBD, yang lain office jual, kami sewa. Kalau dijual, perusahaan asing mana mau, belum tentu mereka lama di Indonesia," papar Kenny. Kenny membisikkan, perusahaan tersebut bergerak di bidang keuangan, perdagangan dan asuransi. Kenny bilang, kebanyakan tenant-nya pindah dari kantor lama dan ada pula yang ekspansi. Permintaan lahan perkantoran Ciputra naik 60%-70% tahun ini. Menurut Kenny, itu juga ditopang perusahaan yang naik kelas demi menaikkan prestise. Namun demikian, bakal ada perusahaan asing baru yang sama sekali belum pernah berkantor di Indonesia. Kenny memastikan Ciputra Office Tower meniru Shanghai Financial Center alias Grade A. Perusahaan memproyeksikan lingkungan perkantoran Ciputra membikin penghuni nyaman dan tidak merasa rugi. "Kami kerja sama dengan Telkom untuk masukkan fiber optic, teknologi harus matang, cozy, bahkan marmernya diperhatikan," sambung Kenny, berpromosi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ciputra targetkan 55% areal perkantoran tersewa tahun ini
JAKARTA. Geliat menuntaskan proyek perkantoran terlihat di Ciputra Office Tower, superblok Ciputra World, Jalan Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan. Kenny Seraphine, Manajer Umum Bangunan Komersial PT Ciputra Adigraha mengatakan, saat ini pembangunan gedung sudah sampai lantai 25. Perusahaan menargetkan perkantoran sewa berlantai 40 itu beroperasi Juni 2012. "Sekitar 40% sudah tersewa. Akhir tahun diharapkan minimal 55%. Saat operasi tahun depan kami optimistis 75% areal perkantoran tersewa," ungkap Kenny kepada KONTAN, Rabu (27/7). Kenny mengakui pembangunan sempat terhenti lantaran krisis ekonomi 2009 silam. Namun, kata dia, perusahaan sama sekali tidak menaikkan biaya sewa lantaran pembangunan melesat tahun ini. "Biaya sewa mulai Rp 245.000 per meter persegi (m2) tiap bulan. Tarif cuma naik kalau okupansi sudah sesuai target kami," kata Kenny, menjelaskan. Catatan saja, menara seluas 63.000 m2 itu memiliki nilai investasi Rp 350 miliar. Dari 40% areal kantor tersewa, menurut Kenny, sekitar 30% datang dari perusahaan asing. Menurut dia, Ciputra Office Tower memang membidik pengguna asing ketimbang lokal. "Itu sebabnya kami berbeda sendiri di CBD, yang lain office jual, kami sewa. Kalau dijual, perusahaan asing mana mau, belum tentu mereka lama di Indonesia," papar Kenny. Kenny membisikkan, perusahaan tersebut bergerak di bidang keuangan, perdagangan dan asuransi. Kenny bilang, kebanyakan tenant-nya pindah dari kantor lama dan ada pula yang ekspansi. Permintaan lahan perkantoran Ciputra naik 60%-70% tahun ini. Menurut Kenny, itu juga ditopang perusahaan yang naik kelas demi menaikkan prestise. Namun demikian, bakal ada perusahaan asing baru yang sama sekali belum pernah berkantor di Indonesia. Kenny memastikan Ciputra Office Tower meniru Shanghai Financial Center alias Grade A. Perusahaan memproyeksikan lingkungan perkantoran Ciputra membikin penghuni nyaman dan tidak merasa rugi. "Kami kerja sama dengan Telkom untuk masukkan fiber optic, teknologi harus matang, cozy, bahkan marmernya diperhatikan," sambung Kenny, berpromosi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News