KONTAN.CO.ID - Kasus gagal ginjal akut pada akhir-akhir ini meningkat. Cukup banyak anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun yang terkena penyakit ini. Fenomena ini cukup mengkhawatirkan bagi para orang tua karena banyaknya ditemukan kasus anak yang meninggal dunia diduga akibat gagal ginjal akut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar orang tua tetap tenang dan juga selalu waspada terhadap perubahan-perubahan kondisi fisik yang terjadi pada anak.
- Diare,
- Mual ,
- Muntah,
- Demam selama 3-5 hari,
- Batuk,
- Pilek,
- Sering mengantuk
- Jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Segera bawa anak ke dokter jika muncul gejala
Bersumber dari situs Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, pastikan cukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air saat anak sedang sakit. Lebih lanjut, gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan). Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Orang tua diimbau untuk segera mengonsultasikan kepada tenaga kesehatan dan tidak mencari pengobatan sendiri. Saat di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal (turun, kreatinin). Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, selanjutnya pasien akan dilakukan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi. Baca Juga: Bertambah, Simak Daftar Lengkap 21 PTN-BH di Indonesia Tahun 2022- Volume balance cairan dan diuresis selama perawatan
- Kesadaran
- Napas kusmaull
- Tekanan darah
- Pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam