KONTAN.CO.ID - Masyarakat wajib mewaspadai penularan penyakit hepatitis. Penyakit yang emnyerang organ hati ini merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menetapkan 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengertian warga dunia tentang hepatitis.
Dokter Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro (Undip), dr. Hesti Triwahyu Hutami, menjelaskan beban penyakit hepatitis di Indonesia cukup tinggi terutama hepatitis tipe B dan C.
Baca Juga: Profil Singkat Pahlawan-Pahlawan Revolusi yang Gugur saat Peristiwa G30S PKI Keduanya merupakan peradangan pada jaringan liver yang bisa disebabkan konsumsi alkohol, didasari proses autoimun, dan juga infeksi virus atau bakteri. Dia menjelaskan, Hepatitis B dan C memiliki perjalanan penyakit menahun yang dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. “Hepatitis merupakan penyakit lama, akan tetapi tetap ada hingga sekarang karena seringkali penderita tidak mengalami gejala atau mengalami gejala, dan diketahui setelah penyakitnya bertambah parah.” papar dr. Hesti seperti dikutip dari situs Undip.
Cara penularan dan ciri-ciri penyakit hepatitis
Dokter Hesti mengungkapkan, transmisi atau penularan hepatitis dapat melalui vertikal maupun horizontal. Transmisi vertikal dapat terjadi dari ibu kepada bayi saat persalinan, sehingga dianjurkan melakukan deteksi dini saat ibu hamil agar nanti bayi yang lahir tidak tertular hepatitis ketika ibu mengalami hepatitis. Pada hepatitis tipe A dan B, penularannya terjadi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi, sehingga sangat tergantung pada sanitasi. Sedangkan hepatitis tipe lainnya, ditularkan melalui cairan darah. “Hepatitis bukan merupakan penyakit genetik. Jika seseorang mengalami hepatitis bisa jadi tertular saat proses persalinan, bukan karena faktor genetik.” Jelasnya Selain cara penularan, masyarakat juga perlu mengetahui ciri-ciri dari penyakit ini. Ciri-ciri atau gejala orang yang menderita hepatitis akut yakni:
- Adanya gejala yang menyerupai flu
- Badan tidak enak
- Mual
- Nyeri kepala
- Selaput putih mata dan kulit berwarna kuning
- Rasa tidak nyaman di perut
Namun, seringkali penderita penyakit pada hepatitis kronik tidak bergejala. Tujuan adanya peringatan Hari Hepatitis Sedunia diharapkan dapat menekan angka kejadian hepatitis.
Baca Juga: Perbedaan Materi UTBK-SBMPTN dan SNBT 2023, Siswa Sudah Tahu? Langkah pencegahan penyakit hepatitis
Dokter Hesti berpesan mengenai upaya pencegahan. Jika menderita penyakit hepatitis B, maka terlebih dahulu memastikan trenasmisinya. Hepatitis tipe ini menular melalui cairan tubuh, khususnya darah dan buka karena makanan atau minuman yang dikonsumsi bersama. Sehingga, tidak perlu memisahkan makanan dan alat makan penderita hepatitis B.
“Sirosis hati bisa disebabkan hepatitis B dan C. Tetapi penyakit hati kronis ini ada juga yang disebabkan selain virus hepatitis melainkan karena konsumsi alkohol, dan perlemakan hati.” jelasnya. Dokter Hesti juga meminta masyarakat untuk turut serta mendukung dan waspada dengan penyakit yang menyerang hati ini. “Kami minta masyarakat mendukung pemerintah dan WHO dalam rangka peringatan hari hepatitis sedunia dengan lebih aware terhadap penyakit hepatitis dengan mengikuti skrining dan juga berobat ketika menderita hepatitis.” ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News