KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak ciri-ciri gejala stroke awal yang bisa terjadi saat usia muda. Selain itu, pemilik golongan darah tertentu juga harus waspada terhadap penyakit stroke. Mengenali ciri-ciri gejala stroke awal saat usia masih muda sangat penting. Hal itu bisa mempercepat penyembuhan. Dilansir dari Momsmoney.id,
Healthline menyebutkan bahwa stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.
Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Orang yang mengalami stroke ringan perlu segera mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis di rumah sakit. Dilansir dari
Healthline dan
Health Focus, berikut ini adalah ciri-ciri gejala awal stroke yang perlu dikenali saat usia muda. 1. Hilang rasa atau lemah pada satu sisi tubuh Ciri-ciri pertama gejala awal stroke usia muda adalah hilang rasa atau lemah pada satu sisi tubuh. Perlu diwaspadai apabila orang yang dicurigai mengidap stroke akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan lengan atau mengendalikan jari tangan atau pun kaki. Misalnya, ketika mengangkat kedua tangan, tangan yang satu akan menjadi lebih tinggi dibandingkan tangan yang lain.
Baca Juga: Sering Migrain? Waspada 5 Gejala Penyakit Stroke yang Perlu Diwaspadai 2. Sakit kepala parah secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya Ciri-ciri kedua gejala awal stroke usia muda adalah sakit kepala parah secara tiba-tiba tanpa sebab pasti. Sakit kepala tidak selalu identik dengan gejala stroke. Tetapi, jika sakit kepala menyerang tiba-tiba atau sangat intens, hal tersebut patut untuk diwaspadai. Jika leher kaku, nyeri pada wajah, atau muntah yang disertai sakit kepala bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadinya pendarahan intrakranial, juga dikenal sebagai stroke merah (red stroke). 3. Kebingungan dan kesulitan berbicara Ciri-ciri ketiga gejala awal stroke usia muda adalah mengalami kebingungan dan kesulitan berbicara. Seseorang yang mengalami stroke secara tiba-tiba akan mengalami masalah ketika berbicara. Bahkan, beberapa di antaranya juga mengalami penurunan pemahaman. 4. Kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan Ciri-ciri keempat gejala awal stroke usia muda adalah kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan. Tanda-tanda serupa lainnya seperti berjalan dengan kaki terbuka lebar atau secara tiba-tiba kehilangan kemampuan motorik halus, seperti tidak mampu untuk menulis juga patut diwaspadai. 5. Penglihatan mendadak terganggu Ciri-ciri kelima gejala awal stroke usia muda adalah penglihatan mendadak terganggu. Gangguan penglihatan yang datang secara tiba-tiba merupakan gejala stroke yang umum. Mereka mungkin tidak akan mampu melihat jelas dengan satu mata, atau mungkin mengalami kesulitan untuk melihat ke kanan atau kiri. Golongan darah berisiko stroke usia muda Dilansir dari
Kompas.com, penelitian terbaru menemukan bahwa golongan darah sangat berkaitan dengan risiko stroke. Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Neurology. Dalam penelitian tersebut, para ahli melihat golongan darah dan risiko terkait stroke iskemik onset dini, yakni stroke yang terjadi pada seseorang sebelum usia enam puluh tahun. Penelitian ini melakukan analisis genomic untuk melihat kaitan antara hubungan gen dan stroke. Para peneliti mengumpulkan data dari 48 studi genetik yang mencakup sekitar 17.000 orang dengan stroke dan hampir 600.000 kontrol non-stroke. Adapun semua peserta berusia 18 dan 59 tahun. Dari studi ini ditemukan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko tertinggi mengalami serangan stroke usia muda. Selanjutnya, mereka yang bergolongan darah B juga memiliki kemungkinan untuk mengalami stroke termasuk stroke di usia muda. Sementara yang bergolongan darah O mengalami penurunan risiko stroke termasuk onset dini. Dikutip dari CTVNews, mereka yang bergolongan darah A memiliki risiko 16 persen lebih tinggi terkena stroke dibanding golongan darah lain. Adapun golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah dibanding lainnya. Kaitan golongan darah dan stroke Penulis penelitian mengatakan, mereka sejauh ini belum yakin apa hubungan antara risiko stroke dan golongan darah. Namun menurut mereka, kemungkinannya terkait dengan perkembangan pembekuan darah. "Kami masih tidak tahu mengapa golongan darah A akan memberikan risiko yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya," kata ahli saraf dan rekan penulis studi, Steven J. Kittner. Meski demikian Profesor Neurologi di University of Calgary Michael Hill ini mengatakan orang bergolongan darah A tak perlu khawatir dengan temuan ini. Hal ini karena temuan itu masih merupakan temuan awal dan risiko stroke lebih terkait dengan kondisi genetik lain dan gaya hidup seseorang. Adapun Hill juga mengatakan bahwa perbedaan potensi antara golongan darah A, B maupun O sangat kecil, sehingga tak ada hal-hal khusus yang harus dilakukan. Namun, Hill mengatakan penelitian seperti ini berpotensi membantu membuka jalan untuk perawatan di masa depan karena lebih banyak informasi yang ditemukan berkaitan dengan patologi stroke.
Menurutnya penyebab stroke pada orang yang berusia lebih muda dengan mereka yang berusia 70-an sangat berbeda. “Biasanya Anda menganggap tekanan darah tinggi, merokok atau diabetes sebagai faktor risiko utama Anda untuk stroke, tetapi pada orang yang lebih muda itu ada hal lain seperti kelainan jantung bawaan,” katanya. Meski demikian ia menekankan, berapapun usianya, semua orang bisa berupaya mencegah dirinya terkena stroke. Cara mencegah stroke adalah dengan makan makanan sehat, aktif secara fisik, dan selalu mengendalikan tekanan darahnya. Itulah ciri-ciri gejala stroke usia muda dan golongan darah yang berisiko terkena penyakit stroke. Mari menjalankan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke datang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto