MOMSMONEY.ID - Seperti apakah ciri-ciri sakit kepala akibat hipertensi? Simak penjelasan dan cara mengatasinya berikut ini, yuk! Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu kondisi kesehatan yang paling umum dan sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Namun, salah satu tanda yang mungkin muncul adalah sakit kepala. Sakit kepala akibat hipertensi sering diabaikan karena dianggap sebagai keluhan umum. Namun, penting untuk mengenali ciri-ciri dan cara mengatasinya agar dapat mencegah komplikasi serius. Mengutip dari
Belmarra Health, di bawah ini adalah ciri-ciri sakit kepala akibat hipertensi: 1. Intensitas yang tinggi Sakit kepala yang disebabkan oleh hipertensi biasanya memiliki intensitas yang tinggi. Ini sering digambarkan sebagai rasa tekanan atau berdenyut yang sangat kuat di bagian belakang kepala dan leher. 2. Muncul saat bangun di pagi hari Banyak pasien dengan hipertensi melaporkan sakit kepala yang muncul saat mereka bangun di pagi hari. Hal ini terjadi karena tekanan darah cenderung lebih tinggi di pagi hari.
Baca Juga: Ketahui Ciri Darah Tinggi Kumat, Sakit Kepala hingga Sesak Napas! 3. Nyeri wajah Nyeri pada wajah, khususnya di area sinus, dapat menjadi salah satu ciri-ciri sakit kepala akibat hipertensi. Ini dapat dirasakan sebagai sensasi berat atau tekanan di sekitar area hidung dan dahi, dan bisa disertai dengan kesulitan bernapas melalui hidung. 4. Gangguan penglihatan Gangguan penglihatan seperti aura, floaters (benda terapung di mata), penglihatan yang kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya adalah gejala umum lain dari sakit kepala hipertensi. Gejala-gejala ini menunjukkan dampak tekanan darah tinggi pada saraf dan pembuluh darah di mata.
Baca Juga: Dijamin Ampuh, Ini 4 Jus untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi 5. Pusing dan vertigo Pusing atau perasaan vertigo, yaitu sensasi berputar atau lingkungan sekitar berputar, juga bisa menjadi ciri-ciri sakit kepala akibat hipertensi. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak atau perubahan tekanan pada telinga bagian dalam. 6. Berdengung di telinga Sensasi berdengung atau suara berdesir di telinga, dikenal sebagai tinnitus, dapat muncul sebagai gejala dari sakit kepala hipertensi. Ini diakibatkan oleh tekanan darah tinggi yang mempengaruhi aliran darah dan saraf di sekitar telinga.
Baca Juga: 6 Minuman Penurun Darah Tinggi yang Sayang untuk Dilewatkan 7. Mual atau muntah Mual dan muntah bisa terjadi sebagai reaksi tubuh terhadap tekanan darah tinggi yang ekstrem, sering kali disertai dengan sakit kepala yang hebat. Ini adalah tanda bahwa tubuh sedang mencoba mengatasi ketidakseimbangan atau tekanan internal. 8. Detak jantung tidak teratur Irregularitas detak jantung, seperti berdebar kencang atau tidak teratur, sering dikaitkan dengan sakit kepala yang diakibatkan oleh hipertensi. Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi mempengaruhi fungsi kardiovaskular tubuh.
Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Darah Tinggi dengan Cepat dan Efektif Cara mengatasi sakit kepala akibat hipertensi Adapun cara mencegah atau mengatasi sakit kepala akibat hipertensi yang dapat Anda lakukan sebagai berikut:
- Kurangi asupan garam karena kelebihan kadar garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- Kurangi konsumsi lemak tak jenuh, terutama dari daging merah, karena makanan ini dapat menyebabkan tingkat tekanan darah tinggi.
- Menurunkan berat badan karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah.
- Tingkatkan metabolisme Anda untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
- Minimalkan stres karena dapat berkontribusi pada pengembangan tekanan darah tinggi dan meningkatkan frekuensi sakit kepala akibat hipertensi.
Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Darah Tinggi, Salah Satunya Sakit Kepala Itulah beberapa ciri-ciri sakit kepala akibat hipertensi. Sakit kepala adalah salah satu tanda umum hipertensi yang sering diabaikan.
Mengenali ciri-cirinya dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola tekanan darah dapat membantu mencegah komplikasi serius. Perubahan gaya hidup yang sehat adalah langkah penting dalam mengelola sakit kepala yang terkait dengan hipertensi.
Jangan lupa konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rezki Wening Hayuningtyas