Cisadane mengering, pasokan air Aetra terhenti



JAKARTA. PT Aetra Air Tangerang (AETRA) meminta maaf kepada 60.000 pelanggan terkait terhentinnya distribusi air selama tiga hari akibat rusaknya pintu air 10 dan turunnya debit air di Sungai Cisadane

Debit air di Sungai Cisadane terus mengalami penurunan sejak bulan Juli akibat musim kemarau berkepanjangan. Kondisi ini semakin diperparah rusaknya salah satu pintu air, sehingga air terbuang ke wilayah Kabupaten Tangerang dan ke laut.

Dirut PT AETRA Untung Suryadi mengatakan, sejak hari Minggu (16/8) hingga Selasa (18/8) pihaknya tidak mendistribusikan air karena kondisi Sungai Cisadane sangat kering. "Ini adalah kondisi terburuk yang pernah kami alami, kondisi ini menjadi pelajaran berharga agar kedepannya bisa menyiapkan antisipasi," katanya.


Walaupun demikian, pada hari ini, mulai pukul 03.00 WIB, pihaknya sudah mendistribusikan air ke pelanggan tetapi tidak secara penuh atau normal. Sebab, pihaknya menggunakan delapan pompa ukuran kecil untuk menyedot air dari Sungai Cisadane ke tangki dan didistribusikan ke pelanggan.

"Air sudah kami kirim ke warga lagi tetapi masih kecil. Maka itu, melalui pesan pendek, kami informasikan ke warga agar mengisi air untuk persediaan sebagai antisipasi bila kondisi Cisadane kembali kering," ujarnya.

Untung menambahkan, pihaknya akan menerapkan sistem bergilir bila nantinya kapasitas air di Sungai Cisadane terus mengalami penurunan. Dengan begitu, warga tetap mendapatkan pasokan air. "Kami terus melakukan pembenahan dan antisipasi agar warga tetap mendapatkan pasokan air meski sedikit atau bergilir," katanya.

Aetra Tangerang memiliki pelanggan di delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang. Bahkan melayani beberapa perumahan besar seperti Citra Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri