KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (
CSRA) memproyeksi, produksi Crude Palm Oil (CPO) naik signifikan pada kuartal III-2023. Maklumlah, produktivitas Cisadane Sawit Raya mengalami kontraksi di periode awal 2023, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk diketahui, selama kuartal I-2023 produksi Tandan Buah Segar (TBS) Cisadane Sawit Raya tercatat 67.750 ton atau turun 1,3% dari 68.644 ton pada kuartal I-2022. Bersamaan dengan itu, produksi CPO Cisadane Sawit Raya juga melemah 15,6% menjadi 6.057 ton, begitu juga dengan produksi kernal yang turun 14,6% menjadi 1.545 ton.
Sekretaris Perusahaan Cisadane Sawit Raya Iqbal Prastowo mengatakan, produksi CPO perseroan diperkirakan akan mengalami peningkatan sehingga dapat menutupi penurunan di kuartal I-2023.
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catatkan Penurunan Kinerja pada Kuartal I, Ini Penyebabnya "Mengenai pertumbuhan pendapatan dan laba masih kami hitung dengan cermat sambil melihat pergerakan harga CPO selama kuartal kedua tahun ini," ujar Iqbal, ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/5). Iqbal menjabarkan, harga CPO di kuartal I-2023 ini memang cukup rendah, apalagi bila dibandingkan dengan harga di kuartal I-2022. Meski demikian, CSRA mengklaim bahwa harga CPO saat ini masih berada di atas harga keekonomian-nya. Untuk harga CPO sampai dengan akhir tahun 2023, "Kami masih optimistis akan baik dan dapat mendukung pendapatan CSRA," tambah dia. Mengutip keterangan resmi Cisadane Sawit Raya, untuk mengimbangi CPO yang lebih rendah tersebut, CSRA berupaya menjalankan strategi berupa peningkatan produktivitas dan perencanaan yang efektif. Pihaknya meyakini ke depannya akan ada pertumbuhan produksi yang konsisten seiring dengan profil usia perkebunan yang ideal pada usia produksi yang prima. Di mana, 70% tanaman menghasilkan Perseroan berada di bawah usia 18 tahun.
Untuk diketahui, CSRA tercatat membukukan penurunan pendapatan 27,7% year on year (yoy) menjadi Rp 184,15 miliar hingga akhir Maret lalu. Pada kuartal I-2023, CSRA mencatatkan penurunan laba kotor sebesar 48,8% menjadi Rp 88,28 miliar. Sehingga berdampak penurunan pada laba bersih di kuartal pertama 2023 yang turun menjadi Rp23,56 miliar, atau melemah 77,2% secara YoY dengan marjin bersih sebesar 12,8%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari