Cisco Bakal PHK Ribuan Karyawan untuk Fokus pada BIsnis dengan Pertumbuhan Tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Raksasa jaringan Cisco CSCO.O berencana untuk merestrukturisasi bisnisnya yang akan mencakup pemutusan hubungan kerja ribuan karyawan, karena mencari fokus pada area pertumbuhan tinggi, menurut tiga sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini memiliki total karyawan sebanyak 84.900 pada tahun fiskal 2023, menurut situs webnya.

Perusahaan ini masih memutuskan jumlah total karyawan yang akan terkena pemutusan hubungan kerja, kata salah satu sumber.


Pengumuman bisa dilakukan sesegera minggu depan, saat perusahaan bersiap untuk panggilan pendapatannya pada 14 Februari.

Baca Juga: PHK 10% Karyawan, Ayoconnect Beberkan Alasannya

Pada November 2022, Cisco mengumumkan selama panggilan pendapatan sebuah restrukturisasi yang mempengaruhi sekitar 5% dari total karyawannya yang berujung pada biaya pengakhiran hubungan kerja dan biaya lainnya sebesar $600 juta.

Cisco menolak untuk berkomentar.

Langkah ini akan dilakukan pada saat perusahaan teknologi, termasuk pembuat telekomunikasi Nokia NOKIA.HE dan Ericsson ERICb.ST, melakukan pemutusan hubungan kerja ribuan karyawan tahun lalu untuk menurunkan biaya.

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Amazon AMZN.O, Alphabet GOOGL.O, dan Microsoft MSFT.O telah melakukan pemutusan hubungan kerja dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Net Visi Media (NETV) PHK 30% Karyawan, Manajemen Beri Penjelasan

Cisco telah memangkas proyeksi pendapatan dan laba tahun penuhnya dalam panggilan pendapatannya sebelumnya, sebagai tanda bahwa permintaan akan peralatan jaringannya melambat.

Perusahaan ini menyalahkan kelemahan pada penurunan pesanan pada kuartal pertama, mengatakan bahwa "pelanggan saat ini berfokus pada instalasi dan implementasi produk di lingkungan mereka."

Perusahaan ini dalam beberapa tahun terakhir telah berhadapan dengan masalah rantai pasokan dan penurunan permintaan pasca-pandemi, yang telah mempercepat dorongannya ke dalam penawaran perangkat lunak seperti keamanan cyber.

Editor: Syamsul Azhar