JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas kredit yang akan diperoleh anak usahanya, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW). Nilai pinjaman itu mencapai US$ 455 juta atau Rp 5,92 triliun.

Fasilitas kredit ini diraih melalui sindikasi perbankan, yang meliputi Bank of China Limited-Jakarta Branch, Bank of China Limited-Singapore Branch, DBS Bank Limited, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan Bank OCBC NISP.

Direktur Utama CITA, Liem Hok Seng bilang, fasilitas kredit ini akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman yang telah digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih bauksit atau Smelter Grade Aluminium (SGA).

Kapasitas produksi alumina dari proyek ini mencapai 2 juta ton, yang dibagi dalam dua tahap dengan kapasitas masing-masing sebesar 1 juta ton alumina. CITA juga akan membangun PLTU, pelabuhan khusus dan infrastruktur penunjang lainnya.

Seluruh kegiatan ini berada di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Sumber bijih bauksit berasal dari beberapa lokasi penambangan bauksit di Ketapang.

"Sampai Agustus 2016, progres tahap satu pabrik Pengolahan dan Pemurnian Bijih Bauksit WHW mencapai 98,97%, dan telah beroperasi komersial," ujar Liem dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/10).

Dana investasi pembangunan pabrik pengolahan bauksit mencapai US$ 1 miliar. Sehingga perlu dana besar. WHW telah menarik pinjaman dari sejumlah bank untuk membangun pabrik pengolahan bauksit tahap pertama. Jumlah yang telah ditarik per 31 Desember 2015 mencapai US$ 380 juta.

Sementara saldo per 30 Juni 2016 sebesar US$ 348 juta dan jatuh tempo dalam satu tahun. Untuk melunasi fasilitas pinjaman yang ditarik untuk pembangunan pabrik pengolahan bauksit tahap pertama itu, WHW menarik fasilitas pinjaman baru US$ 455 juta.

Selain CITA yang memiliki 30% saham WHW, pemilik WHW lainnya juga memberi jaminan perusahaan. Mereka adalah Shandong Hongqiao New Materials Co Ltd yang memiliki 61% saham dan Winning Investment Co Ltd dengan kepemilikan 9% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie