KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo Tbk (
CITA) bersiap untuk menambah kapasitas fasilitas pemurnian dan pengolahan Smelter Grade Alumina (SGA) di Kalimantan Barat. Melalui entitas anak usahanya, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), CITA berencana membangun fasilitas pengolahan tahap dua dengan kapasitas produksi 1 juta ton SGA per tahun. Direktur WHW Hidayat Sugiarto mengatakan, pembangunan tahap dua pabrik SGA itu diestimasikan menelan biaya investasi sebesar US$ 400 juta. Dana tersebut rencananya akan dipenuhi dari pinjaman perbankan.
Hidayat menyebutkan, saat ini pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan sejumlah bank, dan sudah mencapai tahap finalisasi perjanjian. "Kita sekarang sedang tahap closing, mungkin satu atau dua bulan lagi bisa kita dapatkan," katanya dalam
public expose yang digelar pada Kamis (27/6). Apabila proses pendanaan tersebut berjalan lancar, sambung Hidayat, proses kontruksi bisa segera dilakukan pada penghujung tahun ini. Hidayat menargetkan, pabrik SGA tahap dua ini sudah mulai bisa beroperasi pada Januari 2021. "(Konstruksi) akan segera mulai setelah dana dari bank masuk. Kita targetkan Januari 2021 berproduksi," ungkapnya. Saat ini, WHW mengoperasikan fasilitas pemurnian dan pengolahan
Metallurgical Grade Bauxite (MGB) menjadi SGA dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Pada tahun 2017-2018, Hidayat mengatakan bahwa pihaknya bisa mengoptimalkan kapasitas produksi. Pada tahun 2017, produksi SGA dari smelter WHW berkisar di angka 970.000 ton. Sementara pada tahun 2018 produksinya mencapai 990.000 ton. Pada tahun ini, WHW menargetkan bisa mempertahankan produksi di kapasitas yang optimal. Hingga Mei, SGA yang diproduksi HWH sudah mencapai 413.000 ton. "Asumsi sampai Juni bisa mencapai 500.000 ton. Produksi kita sangat baik, full capacity, hanya kan kadang ada maintenance," terangnya. Lebih lanjut, Hidayat mengatakan bahwa sebagian besar penjualan SGA masih dipasok ke pasar ekspor, terutama India dan Malaysia. Meski tak mendetailkan porsinya, namun ia memberikan gambaran bahwa dalam sebulan, WHW bisa memproduksi sekitar 90.000 ton SGA, yang dijual dengan pembagian tiga kali pengapalan.
Pengapalan pertama sekitar 30.000 ton SGA dipasarkan ke pasar India, lalu 30.000 ton SGA dikapalkan ke pasar Malaysia. "Sisa satu kargo kita jual secara spot," ujar Hidayat. Dia bilang, belum banyak industri domestik yang menyerap SGA. Ia menuturkan, PT Inalum (Persero) menjadi penyerap SGA di pasar domestik. Adapun, bahan baku untuk pabrik SGA WHW dipasok dari CITA sebagai entitas induk. CITA sendiri memiliki saham sebesar 30% di WHW. Sedangkan 56% dimiliki oleh China Hongqiao Group Limited, Winning Invesment Company Ltd. sebesar 9% dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electric Co. Ltd yang menggenggam 5% saham WHW. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini