Citayam Fashion Week Diharapkan Tak Hanya Dimanfaatkan Demi Kepentingan Bisnis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Citayam Fashion Week merupakan sebuah fenomena yang santer dibicarakan seiring ramainya pemberitaan belakangan ini. Namun, komunitas SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok) itu masih perlu diperdayakan. 

Pengamat dan Praktisi di Bidang Komunikasi dan Pemasaran, Gemal Panggabean, mengomentari PT Tiger Wong Entertainment milik Baim Wong yang mempatenkan Citayam Fashion Week. Meski dia enggan mengomentari lebih jauh,  menurutnya, langkah oportunis Baim Wong hendaknya tidak mengganggu kreativitas demi kepentingan bisnis semata. 

“Penting juga buat kita semua pahami. Kita perlu mengingat bahwa jangan sampai demi kepentingan bisnis, anak muda di Citayam Fashion Week kehilangan kreatifitas. Ini bukan hanya untuk Baim Wong, tapi untuk semua. Maka pemberdayaannya harus untuk kepentingan bersama dan kesejahteraan bersama,” kata Gemal Panggabean dalam keterangannya, Selasa (26/7).


Seharusnya, stakeholders bisa lebih memperdayakan komunitas itu. Terutama oleh perusahaan keuangan digital. Anak muda komunitas di Citayam Fasion Week dari kalangan milenial dan dari kalangan anak di atas 15 tahun. Artinya, mereka merupakan sasaran bagi literasi keuangan yang dinilai cukup cakap secara usia. 

Baca Juga: DJKI: Ada Tiga Pemohon Merek Citayam Fashion Week, Satu Sudah Dicabut

“Sebelumnya, selain Baim Wong, Pemerintah sudah lebih dulu berupaya memperdayakan mereka. Ada juga yang mengawasi agar tidak terjadi macet. Kemudian pemberdayaan UMKM dan peningkatan mutu kualitas Pendidikan. Kini, giliran perusahaan keuangan digital. Saya rasa, komunitas SCBD di Citayam Fashion Week tersebut juga cocok untuk disasar dari sisi literasi keuangan digital,” kata Gemal. 

Gemal menjelaskan, kalangan yang tepat melakukan edukasi seharusnya adalah dari kalangan perusahaan keuangan digital. Mereka setiap hari berkumpul di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. Aktifitas dimulai setelah sore. 

Ada beberapa kegiatan yang bisa disematkan secara tertib untuk anak-anak muda tersebut. Seperti kegiatan car free day pada umumnya. Para stakeholders bisa mempromosikan dan memberikan literasi dan edukasi mengenai pentingnya keuangan digital dan investasi sejak dini. 

Gemal juga setuju bila banyak orang yang berpendapat bahwa mereka masih kurang memiliki wawasan tentang hal yang bersifat intelektual, termasuk tentang keuangan digital. 

Baca Juga: Citayam Fashion Week Jadi Rebutan Baim Wong & Aditya Nugraha, Cek Asal Usul & Lokasi

“Kalau kalangan anak muda Jaksel dan kaum milenial lain, mungkin akan melek jika membahas tentang uang digital dan investasi, seperti kripto misalnya. Namun, anak SCBD itu masih perlu diedukasi. Mereka belum paham. Nah, in ikan sasaran yang tepat,” lanjutnya. 

Bahkan, tidak hanya dari sisi edukasi dan literasi saja. Jika berbicara dari sisi marketing, perusahaan keuangan digital juga bisa mendapatkan community engagement dan brand awareness. Karena ada puluhan ribu hingga ratusan ribu orang yang ada di sana setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli