Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp 1,1 Triliun pada Kuartal III-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal tiga tahun 2022, meningkat sebesar 31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 868 miliar. 

Pertumbuhan laba, salah satunya di dorong oleh penurunan beban operasional sebesar 27,19% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 1 triliun. Penurunan tersebut utamanya terjadi karena penurunan kerugian nilai aset keuangan dari Rp 843 miliar menjadi Rp223 miliar pada kuartal III/2022.

Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat mencapai Rp 2,46 triliun, turun 1,04% dibandingkan dengan kuartal III/2021 yang sebesar Rp 2,49 triliun.


Baca Juga: Citi Indonesia Gelontorkan Dana Hibah 12 Miliar Rupiah guna Perluas Kesempatan Kerja

Kendati mengalami penurunan pendapatan bunga bersih, Citibank Indonesia terlihat masih efektif dalam mengelola aset yang dimiliki. Total aset Citi Indonesia pada kuartal tiga tahun 2022 meningkat sebesar 8,3% secara year on year menjadi Rp 95,2 triliun.

Pertumbuhan ini didukung oleh kualitas dana pihak ketiga yang berkelanjutan, dimana pertumbuhannya sebesar 10,2%, sehingga Bank mampu mempertahankan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat sebesar 54%. Selain sangat likuid, Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang kokoh dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 28%.

Di sisi lain, portofolio kredit Citi Indonesia pada kuartal tiga mengalami penurunan sebesar 4,6%, yang terutama berasal dari lini bisnis Institutional Banking.

Gross Non-Performing Loan (NPL) Citi Indonesia berada pada posisi yang stabil yaitu sebesar 3,30%. Citi Indonesia juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit, dengan pencapaian rasio net NPL yang lebih rendah dari 0,94% menjadi 0,31% di periode yang sama tahun lalu.

“Kami terus membukukan kinerja keuangan yang sehat dan kuat sampai dengan Kuartal III di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. Laba bersih terus meningkat hingga 31% pada kuartal tiga tahun ini dengan rasio net NPL yang terjaga di angka 0,31%. Di saat yang bersamaan, kami juga melihat perkembangan yang positif terhadap momentum bisnis dan kualitas aset," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi saat paparan kinerja di Jakarta, Kamis (10/11).

Pihaknya juga mengaku, akan terus menerapkan asas kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi faktor risiko yang mungkin timbul. Pada lini bisnis Institutional Clients Group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik.

Baca Juga: Citi Indonesia Kucurkan Kredit Rp 650 Miliar ke Anak Usaha Sarana Menara (TOWR)

Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) Group membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9% pada akhir kuartal ketiga 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Batara menyebut, salah satu transaksi penting pada kuartal ketiga 2022 adalah Sindikasi Fasilitas Revolving Credit PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebesar US$ 200 Juta dan Rp 6 triliun, dimana Citi Indonesia berperan sebagai joint-coordinating bank untuk transaksi tersebut.

Global Subsidiaries Group juga terus membukukan pertumbuhan double-digit di kuartal ketiga 2022 dan peningkatan pangsa pasar pada segmen multinasional di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk Asia-ke-Asia yang meningkat 12% sampai akhir kuartal ketiga 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan inisiatif digital di lini bisnis Treasury and Trade Solutions, Citi melihat pertumbuhan yang pesat dalam penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan untuk institusi berbasis web, CitiDirect.

Hampir seluruh transaksi pengiriman dana (99%) sudah dilakukan melalui platform elektronik tersebut sehingga jumlah transaksi yang mencakup pemindahan dana di dalam dan luar negeri meningkat sebesar 59% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pembukaan rekening juga sudah dilakukan secara elektronik sehingga mempercepat proses penerimaan nasabah. Peningkatan aset pembiayaan rantai pasok (supply chain financing) yang bertumbuh sebesar 30% didukung oleh adanya platform digital untuk memudahkan transaksi antara pemasok dan pembeli.

Baca Juga: Citi Indonesia & Emiten Grup Djarum Tanda Tangani Kerjasama Pemberian Kredit

Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% selama kuartal ketiga tahun ini dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini disumbangkan oleh manajemen kas yang terus tumbuh

dan lebih variatif, nilai tukar valuta asing, dan juga kredit. Mesin pertumbuhan pendapatan di beberapa tahun terakhir disumbangkan oleh sejumlah kelompok nasabah seperti Commercial Subsidiaries Group dan Global Digital Segment.

Dari lini bisnis Retail Banking, Citi Indonesia juga berhasil meningkatkan transaksi investasi digitalnya di kuartal ketiga tahun 2022, dengan perkembangan sebesar 38% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Di periode yang sama, portofolio pinjaman digital meningkat sebesar 115%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .