Citi Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 568,71 Miliar pada Kuartal I 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mengantongi laba bersih sebesar Rp 568,71 miliar di kuartal I-2023, jumlah ini tumbuh 51,65% YoY dari perolehan periode yang sama tahun lalu Rp 375 miliar. Capaian ini ditopang dari pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII).

Tercatat Citi Indonesia membukukan pendapatan bunga bersih naik 60,93% YoY menjadi Rp 1,22 triliun dari sebelumnya Rp 756 miliar. Didukung margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang solid meningkat dari 3,70% menjadi 5,05%.

Sementara total beban operasional lainnya naik 72,28%  menjadi Rp 460,55 miliar sepanjang kuartal-I 2023. Namun demikian, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional Citibank hanya naik tipis dari sebelumnya 70,74% di 2022 menjadi 71,82% di 2023.


Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih di lini bisnis institutional banking. Total Aset Citi Indonesia meningkat sebesar 14,4% menjadi Rp 101,7 triliun, terutama ditopang dengan kenaikan dana pihak ketiga yang tumbuh 14%.

Baca Juga: BSI Pastikan Data Nasabah Aman Setelah Isu Serangan Siber

Rasio tersebut didukung perolehan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) yang tumbuh 6,98% menjadi Rp 411,39 miliar. Termasuk performa keuntungan perusahaan dari penjatahan transaksi valuta asing mencapai Rp 642,24 miliar yang melonjak hingga 390,39% YoY pada kuartal I-2023.

Bisnis treasury and trade solutions (TTS) juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di kuartal pertama tahun ini. Volume pembayaran meningkat 24% untuk mata uang lokal dan asing, dengan total simpanan dana pihak ketiga meningkat 25% dan 15% di current account.

Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 342% dan 153%, berada di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 30%. 

Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat turun dari 3% menjadi 2,8% di kuartal pertama 2023. Citi Indonesia memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang memadai melalui rasio net NPL yang turun dari 0,26% menjadi 0,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Catat Kinerja Positif di kuartal I-2023, Ini Fokus Bank Asing di Indonesia

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan kondisi perekonomian global masih menantang dikarenakan oleh dampak inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga di sejumlah negara. Namun, Indonesia masih tetap tangguh dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang kuat di tahun 2023. 

"Kami mengambil langkah proaktif untuk mengurangi dampak inflasi pada bisnis kami dan untuk memastikan pertumbuhan dan stabilitas bank kami," kata Batara dalam keterangannya, Senin (15/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi