Citi Indonesia Rampungkan Kredit Sindikasi Untuk CPIN Senilai US$ 200 juta & Rp 7,5 T



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) sebagai bank koordinator tunggal, berhasil menyelesaikan kesepakatan fasilitas kredit sindikasi bergulir (syndicated revolving credit facilities) senilai US$ 200 juta dan Rp 7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). 

Sindikasi ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dan CPIN mengalami peningkatan nilai kesepakatan. Transaksi ini menjadi kesepakatan CPIN yang ke-9 di pasar kredit sindikasi, dan Citi melanjutkan perannya sebagai Bank Koordinator Tunggal. 

"Kami berkomitmen untuk memanfaatkan solusi keuangan kami dalam mendukung klien mengembangkan bisnis mereka. Kami percaya bahwa kekuatan finansial kami dapat  membantu Charoen Pokphand Indonesia untuk mencapai tujuan mereka menjadi perusahaan peternakan ayam terpadu dan terdepan di Indonesia," ungkap Batara Sianturi, CEO Citi  Indonesia dalam siaran pers, Jumat (17/5). 


Baca Juga: Sejumlah Bank Asing di Indonesia Membukukan Pertumbuhan Laba Mentereng

Anthonius Sehonamin, Head  of Corporate Bank, Citi Indonesia menambahkan, kerjasama ini menegaskan kembali komitmen Citi Indonesia untuk mendukung Charoen Pokphand Indonesia dalam mendapatkan pembiayaan yang diperlukan untuk kegiatan usaha mereka. 

Sebagai Bank Koordinator Tunggal, pihaknya akan memastikan kelancaran dan efisiensi proses implementasi pemberian fasilitas kredit sindikasi ini. 

"Kelanjutan kerjasama ini mencerminkan semakin besarnya kepercayaan CPIN kepada Citi Indonesia, serta komitmen bank untuk mendukung pertumbuhan bisnis CPIN," katanya.

Baca Juga: Saat Net Sell di Bursa Semakin Deras, Asing Terpantau Masuk ke Saham GOTO

Sementara Presiden Direktur CPIN Thomas Effendy mengaku senang dapat kembali bermitra dengan Citi Indonesia dalam meluncurkan kesepakatan yang ke-9 di pasar kredit sindikasi.

"Transaksi ini menandai tonggak penting bagi perusahaan kami, dan kami senang melihat dukungan kuat dari mitra perbankan kami," ujar Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli