KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mulai menunjukkan perbaikan kinerja fundamental. Pada kuartal I-2023, GOTO berhasil memangkas rugi bersih 40,31% secara tahunan menjadi Rp 3,86 triliun. Menilik laporan keuangan per 31 Maret 2023, GOTO membukukan pendapatan bersih sejumlah Rp 3,33 triliun. Capaian itu melesat 122,55% secara tahunan dari Rp 1,49 triliun. Perbaikan kinerja ini seiringan dengan menyusutnya beban yang ditanggung emiten teknologi ini sepanjang kuartal I-2023, yang salah satunya berbuah dari pemutusan hubungan kerja (PHK) pada November 2022.
Upaya penghematan beban usaha pada kuartal keempat 2022 telah mengurangi beban operasional berulang (recurring cash operating expenses) hingga Rp 460 miliar atau 17% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kemudian penghematan beban personalia dari langkah yang diambil pada November 2022 sekitar Rp 210 miliar. Nilai tersebut meningkat 13% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan signifikan juga terlihat dari pencapaian margin kontribusi sebesar Rp 636 miliar, yang berbanding terbalik dengan setahun sebelumnya masih tercatat minus Rp 2,5 triliun. Semua lini bisnis GOTO mencatatkan margin kontribusi positif, kecuali logistik yang merupakan lini bisnis baru. Dalam risetnya pada 27 April 2023 dikutip Jumat (5/5), Citi Research memperkirakan pertumbuhan pendapatan GOTO masih akan berlanjut pada kuartal II ini. Hal itu akan menjadi katalis positif yang akan mendorong pergerakan sahamnya GOTO ke depan.
Katalis lainnya, Citi memperkirakan GOTO akan masuk dalam Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Atas dasar itu, Citi Research mempertahankan rekomendasi beli untuk saham GOTO dengan target harga Rp 250. Adapun pada perdagangan Jumat (5/5), saham GOTO ditutup ke level Rp 106. Masuknya saham GOTO ke dalam indeks global MSCI telah ditunggu-tunggu oleh sejumlah investor dan pelaku pasar. Sebabnya, GOTO telah masuk indeks global FTSE, yang membuat sahamnya sempat rally hingga menyentuh Rp130 pada awal Maret lalu. MSCI akan mengumumkan index review, termasuk perubahan saham yang masuk dalam portofolio, pada 11 Mei 2023 mendatang. Perubahan ini akan efektif berlaku pada 1 Juni 2023. Sama seperti FTSE, indeks Global MSCI menjadi acuan para manajer investasi dalam meramu portofolio reksa dana, Exchange Traded Fund (ETF), dan produk investasi lainnya. Adapun pendorong utama marjin kontribusi GOTO menjadi positif menurut Citi Research adalah karena tingkat penerimaan yang lebih tinggi dari semua divisi. "Lalu kedua, efisiensi yang lebih baik dari redundansi biaya tetapi kami harus berharap lebih pada kuartal II. Ketiga, insentif pelanggan yang lebih rendah dan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah," tulis Citi. Margin kontribusi adalah pendapatan bruto dikurangi beban pokok pendapatan, insentif serta biaya pemasaran produk. Pada periode yang sama, GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) minus Rp 1,6 triliun, membaik hingga 67% dari posisi tahun lalu yang masih minus Rp 4,9 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan pedoman GOTO yang menargetkan adjusted EBITDA bisa break even atau positif pada kuartal IV-2023. Break even Adjusted EBITDA dapat dimaknai sebagai kemampuan perusahaan dalam membiayai operasional secara mandiri. Secara ringkas, pendapatan dan biaya yang dikeluarkan sudah seimbang. GOTO memberikan panduan adjusted EBITDA akan berada di kisaran minus Rp 4 ,6 triliun sampai minus Rp 5,3 triliun pada tahun ini. Semnetara Citi memperkirakan adjusted EBITDA tahun ini akan minus Rp 4,7 triliun dan positif Rp 4,7 triliun pada 2024. Citi Research menilai manajemen GOTO telah memiliki strategi baru untuk percepatan profitabilitas. "GOTO akan kembali ke jalur pertumbuhan pada semester II-2023, meskipun pada tingkat yang lebih konservatif dibandingkan masa lalu, sambil menargetkan untuk mencapai adjusted EBITDA yang positif pada kuartal IV-2023 dengan arus kas operasional yang positif tidak lama setelah itu," tulisnya. Arus kas GOTO pada akhir Maret 2023 mencapai Rp 26,7 triliun dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp 29 triliun. Citi memproyeksi tingkat bakar uang GOTO akan menurun signifikan hingga 60-70% pada tahun ini sehingga arus kas GOTO akan cukup untuk mencapai titik profitabilitas tanpa perlu melakukan penambahan modal lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk