JAKARTA. Sejak dirundung kasus pembobolan dana Citigold oleh Inong Malinda Dee pada tahun 2011, Citibank memang harus bekerja keras menghimpun labanya. Nah, memasuki paruh kedua tahun ini, Citibank Indonesia optimistis bisa membukukan pertumbuhan laba di atas 10% sepanjang tahun 2014. Optimisme ini bukan tanpa dasar. Hingga April lalu, laba Citibank mencapai Rp 879,15 miliar atau melesat 41,26% dari pencapaian pada periode sama 2013 yang sebesar Rp 622,32 miliar (lihat tabel). Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia, mengatakan, target pertumbuhan laba bakal dikejar dengan mengandalkan pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga (fee based income). "Terutama dari penyaluran kredit korporasi. Kami melakukan penetrasi ke perusahaan-perusahaan lokal dan kredit yang berbasis ekspor," kata Tigor, Kamis (3/7). Menurut Tigor, saat ini sekitar 60%-65% dari total portofolio kredit Citibank mengalir ke segmen korporasi. Sisanya, sekitar 35%-40% mengucur ke sektor konsumer dan commercial banking yang berbasiskan pasar kelas menengah.
Citibank bidik laba tumbuh minimal 10%
JAKARTA. Sejak dirundung kasus pembobolan dana Citigold oleh Inong Malinda Dee pada tahun 2011, Citibank memang harus bekerja keras menghimpun labanya. Nah, memasuki paruh kedua tahun ini, Citibank Indonesia optimistis bisa membukukan pertumbuhan laba di atas 10% sepanjang tahun 2014. Optimisme ini bukan tanpa dasar. Hingga April lalu, laba Citibank mencapai Rp 879,15 miliar atau melesat 41,26% dari pencapaian pada periode sama 2013 yang sebesar Rp 622,32 miliar (lihat tabel). Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia, mengatakan, target pertumbuhan laba bakal dikejar dengan mengandalkan pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga (fee based income). "Terutama dari penyaluran kredit korporasi. Kami melakukan penetrasi ke perusahaan-perusahaan lokal dan kredit yang berbasis ekspor," kata Tigor, Kamis (3/7). Menurut Tigor, saat ini sekitar 60%-65% dari total portofolio kredit Citibank mengalir ke segmen korporasi. Sisanya, sekitar 35%-40% mengucur ke sektor konsumer dan commercial banking yang berbasiskan pasar kelas menengah.