JAKARTA. Citibank Indonesia mengembangkan layanan perbankan digital yakni CitiDirect Banking Evolution (BE) untuk meningkatkan transaksi electronic banking (e-banking). Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia Citibank N.A, mengatakan, prospek pertumbuhan e-banking di dalam negeri masih tinggi, karena pengguna e-banking baru 30% dari total nasabah. "Kedepan, kami akan meningkatkan penggunaan electronic payment melalui e-banking," kata Tigor, Selasa (24/6). Saat ini, CitiDirect BE ini membidik nasabah-nasabah korporasi BUMN dan swasta dalam negeri dan luar negeri, yang bergerak pada bidang ritel, manufaktur, maskapai, asuransi dan energi. Rico Tasmaya, Managing Director Treasury and Trade Solutions Citibank Indonesia, menuturkan, layanan ini untuk memantau posisi keuangan perusahaan, melakukan perkiraan, serta mengelola likuiditas global dan risiko perusahaan. Misalnya, memantau proses transaksi ekspor impor di Indonesia ke luar negeri. "Saat ini, kami mencatat nilai transaksi pada CitiDirect mencapai US$ 11 miliar," kata Rico. Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini membidik pertumbuhan tiga kali lipat atau sekitar US$ 33 miliar nilai transaksi pada CitiDirect BE untuk dua tahun ke depan. Sedangkan, jumlah nasabah pengguna CitiDirect diproyeksikan tumbuh dua kali lipat atau mencapai 1.500 pengguna dari jumlah pengguna 700 pengguna CitiDirect. Rico bilang, perusahaan akan membidik nasabah korporasi sebanyak 1.000 nasabah yang belum menggunakan CitiDirect. "Dari 700 nasabah pengguna CitiDirect, sekitar 150 nasabah menggunakan mobile, sisanya internet" tambah Rico. Ke depan, perusahaan menginginkan agar nasabah gemar menggunakan e-banking, karena itu menguntungkan bagi bank dari sisi biaya operasional dan pendapatan komisi (fee based income). Adapun, Citibank Indonesia membidik pertumbuhan fee based income sebesar 25%-30% untuk bisnis treasury dan trade. Sedangkan porsi pendapatan komisi dari korporasi dan konsumer masing-masing 50% banding 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Citibank bidik transaksi e-banking US$ 33 miliar
JAKARTA. Citibank Indonesia mengembangkan layanan perbankan digital yakni CitiDirect Banking Evolution (BE) untuk meningkatkan transaksi electronic banking (e-banking). Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia Citibank N.A, mengatakan, prospek pertumbuhan e-banking di dalam negeri masih tinggi, karena pengguna e-banking baru 30% dari total nasabah. "Kedepan, kami akan meningkatkan penggunaan electronic payment melalui e-banking," kata Tigor, Selasa (24/6). Saat ini, CitiDirect BE ini membidik nasabah-nasabah korporasi BUMN dan swasta dalam negeri dan luar negeri, yang bergerak pada bidang ritel, manufaktur, maskapai, asuransi dan energi. Rico Tasmaya, Managing Director Treasury and Trade Solutions Citibank Indonesia, menuturkan, layanan ini untuk memantau posisi keuangan perusahaan, melakukan perkiraan, serta mengelola likuiditas global dan risiko perusahaan. Misalnya, memantau proses transaksi ekspor impor di Indonesia ke luar negeri. "Saat ini, kami mencatat nilai transaksi pada CitiDirect mencapai US$ 11 miliar," kata Rico. Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini membidik pertumbuhan tiga kali lipat atau sekitar US$ 33 miliar nilai transaksi pada CitiDirect BE untuk dua tahun ke depan. Sedangkan, jumlah nasabah pengguna CitiDirect diproyeksikan tumbuh dua kali lipat atau mencapai 1.500 pengguna dari jumlah pengguna 700 pengguna CitiDirect. Rico bilang, perusahaan akan membidik nasabah korporasi sebanyak 1.000 nasabah yang belum menggunakan CitiDirect. "Dari 700 nasabah pengguna CitiDirect, sekitar 150 nasabah menggunakan mobile, sisanya internet" tambah Rico. Ke depan, perusahaan menginginkan agar nasabah gemar menggunakan e-banking, karena itu menguntungkan bagi bank dari sisi biaya operasional dan pendapatan komisi (fee based income). Adapun, Citibank Indonesia membidik pertumbuhan fee based income sebesar 25%-30% untuk bisnis treasury dan trade. Sedangkan porsi pendapatan komisi dari korporasi dan konsumer masing-masing 50% banding 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News