Citibank genjot bisnis kartu kredit



JAKARTA. Citibank, kampiun kartu kredit di Tanah Air asal Amerika Serikat, bersiap memacu bisnis kartu kredit di tahun 2011. Citibank membidik penyaluran kredit via kartu kredit mencapai dua kali lipat ketimbang pencapaian tahun sekarang.

Country Bussiness Manager Citibank Indonesia Tigor M. Siahaan mengakui, bukan perkara gampang untuk memenuhi target tahun depan. "Terlebih saat ini para kompetitor semakin agresif di segmen ini," ungkap Tigor, akhir pekan kemarin.

Demi mencapai target ini, Citibank misalnya akan memperluas jaringan dan kerjasama dengan lebih banyak merchant. Citibank juga berjanji meningkatkan layanan kepada nasabah kartu kreditnya. Menurut Tigor, pembenahan dan perbaikan mutu layanan nasabah ini adalah salah satu senjata agar bisa bersaing dengan penerbit kartu kredit yang lain.


Adalah hal wajar apabila Citibank masih akan agresif menjual kartu kredit. Dalam analisisnya, prospek bisnis kartu kredit di Indonesia masih sangat bagus. Salah satu ukurannya, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia terus naik dan sekarang mencapai US$ 3.000 per tahun. Kenaikan pendapatan ini bisa mendorong kenaikan kebutuhan dan gaya hidup.

Tigor menambahkan, saat ini jumlah kartu kredit Citibank yang beredar di Indonesia mencapai sekitar dua juta kartu. Dia juga mengklaim bahwa rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kartu kredit di Citibank sejauh ini tergolong rendah. "Angkanya masih di bawah 1% , jadi ya kami tidak ragu untuk terus menggencarkan segmen ini," jelasnya.

Mengutip data Bank Indonesia (BI), jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia periode Oktober 2010 mencapai 13,22 juta kartu. Bulan sebelumnya, jumlah peredaran kartu kredit masih sebanyak 12,13 juta kartu.

Beberapa bank tampak agresif menjaring nasabah baru dengan cara menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas. Ambil contoh Bank Negara Indonesia (BNI), menerbitkan kartu kredit alumni universitas-universitas terkemuka di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: