JAKARTA. Tak hanya bank lokal, bank asing sekelas Citibank Indonesia juga ikut terkena imbas perlambatan penyaluran kredit. Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia mengatakan, permintaan kredit masih lambat karena pelemahan ekonomi sehingga pertumbuhan kredit akan di bawah 10% di tahun ini. “Kami memperkirakan pertumbuhan kredit antara 7%-9% sejalan dengan arahan Bank Indonesia (BI),” katanya, Rabu (28/9). Lanjut Batara, segmen kredit korporasi dan konsumer masih ada permintaan. Namun, mayoritas debitur memilih refinancing daripada melakukan pinjaman kredit sehingga pertumbuhan kredit tak besar. Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini mencatat penyaluran kredit hingga Rp 40,35 triliun per Juli 2016, turun 2,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 41,48 triliun. Sedangkan secara year to date tercatat tumbuh 8,1% dibandingkan posisi Rp 37,99 triliun per Januari 2016. “Jika dana tax amensty sudah masuk maka kredit akan tumbuh lagi,” tambahnya.
Citibank Indonesia prediksi kredit tumbuh 7%-9%
JAKARTA. Tak hanya bank lokal, bank asing sekelas Citibank Indonesia juga ikut terkena imbas perlambatan penyaluran kredit. Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia mengatakan, permintaan kredit masih lambat karena pelemahan ekonomi sehingga pertumbuhan kredit akan di bawah 10% di tahun ini. “Kami memperkirakan pertumbuhan kredit antara 7%-9% sejalan dengan arahan Bank Indonesia (BI),” katanya, Rabu (28/9). Lanjut Batara, segmen kredit korporasi dan konsumer masih ada permintaan. Namun, mayoritas debitur memilih refinancing daripada melakukan pinjaman kredit sehingga pertumbuhan kredit tak besar. Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini mencatat penyaluran kredit hingga Rp 40,35 triliun per Juli 2016, turun 2,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 41,48 triliun. Sedangkan secara year to date tercatat tumbuh 8,1% dibandingkan posisi Rp 37,99 triliun per Januari 2016. “Jika dana tax amensty sudah masuk maka kredit akan tumbuh lagi,” tambahnya.