JAKARTA. Bank terus mengembangkan produk untuk menggenjot bisnis wealth management. Misalnya, Citibank Indonesia menawarkan produk reksadana syariah keluaran PT BNP Paribas Investment Partners bernama Reksadana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD. Reksadana ini mengincar investor lokal yang ingin berinvestasi pada pasar modal di berbagai negara. “Ini reksadana saham syariah dengan basis utama efek syariah luar negeri,” kata Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi, dari rilis yang diterima KONTAN, Senin (15/2). Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini akan menawarkan produk reksadana syariah ini kepada nasabah papan atas yaitu nasabah Citigold. Informasi saja, reksadana ini diciptakan untuk melayani para investor yang memiliki portfolio dasar dalam US Dollar. Perusahaan mengklaim tingkat volatilitas akan lebih rendah dan diversifikasi produk lebih luas karena berfokus pada pasar modal di negara maju. Adapun, Citibank Indonesia membidik dana pihak kredit (DPK) akan tumbuh 11% di tahun 2016 dengan simpanan deposito masih menguasai DPK. Data terakhir menunjukkan, perusahaan memperoleh DPK sebesar Rp 51,45 triliun per November 2015 atau tumbuh 17,97% dibandingkan posisi Rp 43,61 triliun per November 2014. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Citibank Indonesia tawarkan reksadana syariah
JAKARTA. Bank terus mengembangkan produk untuk menggenjot bisnis wealth management. Misalnya, Citibank Indonesia menawarkan produk reksadana syariah keluaran PT BNP Paribas Investment Partners bernama Reksadana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD. Reksadana ini mengincar investor lokal yang ingin berinvestasi pada pasar modal di berbagai negara. “Ini reksadana saham syariah dengan basis utama efek syariah luar negeri,” kata Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi, dari rilis yang diterima KONTAN, Senin (15/2). Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini akan menawarkan produk reksadana syariah ini kepada nasabah papan atas yaitu nasabah Citigold. Informasi saja, reksadana ini diciptakan untuk melayani para investor yang memiliki portfolio dasar dalam US Dollar. Perusahaan mengklaim tingkat volatilitas akan lebih rendah dan diversifikasi produk lebih luas karena berfokus pada pasar modal di negara maju. Adapun, Citibank Indonesia membidik dana pihak kredit (DPK) akan tumbuh 11% di tahun 2016 dengan simpanan deposito masih menguasai DPK. Data terakhir menunjukkan, perusahaan memperoleh DPK sebesar Rp 51,45 triliun per November 2015 atau tumbuh 17,97% dibandingkan posisi Rp 43,61 triliun per November 2014. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News