Citibank Jadi Sales Agent Protected Notes Lehman Brothers



JAKARTA. Dampak yang terjadi akibat gejolak pasar finansial Amerika Serikat, semakin terlihat. Satu per satu, lembaga keuangan dalam negeri membuka diri mengenai keterkaitannya dengan lembaga keuangan asal Paman Sam yang sedang kolaps, baik Lehman Brothers, Washington Mutual, Merril Lynch, maupun AIG. Salah satu bank yang akhirnya mau membuka identitas mengenai hubungannya dengan salah satu lembaga keuangan AS ini adalah Citibank Indonesia.

Citibank mengaku telah menjadi sales agent produk investasi wealth management keluaran Lehman Brothers sejak 2007 lalu. Pada Juni dan Juli 2007, Citibank menjual sembilan produk investasi dalam yang diterbitkan dan diproteksi oleh lembaga keuangan yang baru dinyatakan bangkrut sepekan lalu.

Setahun kemudian, pada Juni 2008, Citibank kembali menjual satu produk investasi yang diproteksi oleh Lehman. "Saat itu, rating Lehman adalah A+," kata Managing Director dan Country Business Manaager Citibank Indonesia Tigor M Siahaan, hari ini (22/9).


Sekilas mengenai protected notes, nasabah akan mendapat kupon 2,5% apabila mendepositokan uangnya keluaran Lehman itu. Besaran investasi minimum adalah US$ 50.000 sampai US$ 60.000. Setelah tiga bulan, nasabah baru bisa memilih opsi investasinya. Uang nasabah ini diputar di empat pasar saham Asia yaitu Shanghai, Hang Seng, Kospi dan Nikkei.

Sebagai lembaga yang menjamin produk itu, "Lehman akan membayar garansi 100% apabila terjadi gagal bayar atas protected notes yang sudah jatuh tempo,” kata Vice President Investement Product Head Citibank Indonesia Harsya Prasetyo. Tenor jatuh tempo protected notes itu adalah 4,75 tahun.

Sayang, manajemen Citibank enggan menyebutkan berapa besar nilai investasi total dari nasabahnya yang memegang protected notes dari Lehman itu. "Jumlahnya tidak bisa dibilang besar," kata Tigor.

Cari pembeli baru

Country Business Manager Global Consumer Group Citibank Indonesia Shariq Mukhtar mengatakan, nasabah tidak bisa mengklaim gagal bayar pada Citibank atas bangkrutnya Lehman. "Namun secara administrasi, kami akan bantu agar nasabah agar bisa mendapat haknya kembali dari Lehman," katanya.

Dia menjelaskan, ada dua cara agar nasabah bisa mendapat kembali uangnya. Pertama, nasabah mengikuti prosedur kepailitan Lehman tahap per tahap. Itu artinya, nasabah harus menunggu kurator menghitung aset Lehman lalu pada akhirnya membagi kepada semua pihak yang berkepentingan.

Cara kedua, Citibank akan menjual protected notes milik nasabah ini kepada pasar. "Nilainya mungkin akan menjadi berbeda, dan menjadi harga pasar," kata Shariq. Cara ini, dinilai manajemen Citibank lebih cepat dibandingkan mengikuti proses kepailitan Lehman. Namun, sampai saat ini, manajemen Citibank masih belum mendapatkan pembeli.

Shariq mengatakan, saat ini likuiditas di Citi Group sendiri cukup kuat. Deposito yang ada di Citi Group mencapai US$ 800 miliar. Dua per tiga dari aset ini berada di luar Amerika Serikat. "Jadi, likuiditas kami saat ini masih kuat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie