Citibank : Perekonomian Asia Masih Kelam



Pertumbuhan perekonomian di Kawasan Asia kelihatan masih diwarnai oleh berbagai masalah. Berikut ini petikan riset dari Citibank mengenai kondisi perekonomian di Asia

Korea : Korea mengalami kelumpuhan dalam aktivitas perekonomian pada Bulan Desember lalu, sehingga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan GDP negatif pada kuartal pertama 2009 (Q109). Tekanan yang berat dalam ekspor dan impor akan terus berlangsung Januari ini. Angka inflasi diperkirakan akan sedikit terpangkas menjadi 4% seiring dengan stabilnya harga minyak.

Singapura : Angka tingkat pengangguran di Singapura lebih kecil dari yang diprediksikan. Kelihatannya masih muncul berbagai lahan pekerjaan baru tahun di kuartal 4 tahun 2008, tapi kelihatannya kondisi akan memburuk dengan tajam di tahun 2009.


Thailand : Kinerja industri manufaktur Thailand terjun pada Bulan Desember lalu, menjadi pertanda terjadinya pergerakan menurun. Citibank memperkirakan akan adanya deflasi 0,2% Januari ini sebagai dampak adanya penurunan core inflation.

Hong Kong : angka penjualan ritel anjlok pada Desember lalu gara-gara outlook perekonomian yang pesimis. India : Angka defisit perdagangan pada Bulan Desember 2008 menyempit menjadi US$ 8 miliar seiring dengan jatuhnya pertumbuhan ekspor 1,6% (yoy).

Indonesia : Jatuhnya harga minyak dunia kelihatannya akan membawa penurunan pada angka ekspor Desember 2008. Tapi secara keseluruhan Indonesia tetap mengalami surplus perdagangan senilai US$ 2,8 miliar. Angka inflasi di Januari diperkirakan akan sedang, sehingga BI seharusnya mempunyai ruang cukup fleksibel untuk kembali memotong BI Rate menjadi 8,25%.

Filipina : Disinflasi (kondisi di mana inflasi bergerak lambat karena penjualan ritel turun dan pengusaha tidak bisa menaikkan harganya karena konsumen tidak sanggup membeli lagi) sepertinya akan terus berlanjut. Terutama dengan jatuhnya harga-harga makanan di Filipina.

Taiwan : Tingkat inflasi diperkirakan akan sedang di kisaran 2,4% seiring harga-harga makanan yang turun.

Editor: Djumyati P.