HONG KONG. Citic Telecom International Holdings, mulai menjalankan misi berekspansi secara internasional. Anak usaha Citic Group milik Pemerintah China ini merambah ke Makau, setelah menguasai China dan Hong Kong.

Citic Telecom setuju membeli 79% saham perusahaan telekomunikasi Companhia de Telecomunicações de Macau SARL (CTM) senilai US$ 1,2 miliar. Perusahaan tersebut membeli dari Cable & wireless Communications Plc dan Portugal Telecom SGPS SA.

CTM merupakan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Makau untuk perangkat mobile, telepon kabel, dan broadband. Kota yang memiliki pendapatan judi lima kali dibandingkan Las Vegas Strip ini jumlah pengguna ponsel genggam mencapai 1,5 pelanggan, atau sekitar tiga kali lipat dibanding populasinya.

Sejak 2010, Citic sudah memiliki 20% saham CTM. Pembelian ini akan memberikan Citic kendali 99% pada industri ritel yang tumbuh cepat di Makau. Sisa kepemilikan 1% CTM akan dipegang oleh Macau Post, milik pemerintah Makau.

Dengan transaksi tersebut, nilai CTM mencapai US$ 1,47 miliar, termasuk dengan utang. Saldo kas bersih operator ini sebesar US$ 70 juta pada 31 Desember 2012. CTM memiliki nilai aset MOP (Patacas) 1,7 miliar atau sekitar US$ 212,9 juta hingga November. Labanya sebesar MOP 463,3 juta.

Kesepakatan ini akan memberikan akses Citic pada pelanggan masyarakat. Selama ini, perusahaan hanya fokus menawarkan layanan data dan roaming internasional pada operator, salah satunya China Mobile Ltd.

David Chan, Direktur Keuangan Citic Telecom, mengatakan perusahaan akan diuntungkan oleh kenaikan jumlah pengunjung China ke Makau dan menggunakan fasilitas roaming. "Kami akan memiliki peluang bagus dan pertumbuhan yang siap dinikmati," kata Chan.

Prospek investasi Citic dinilai cerah, setelah memonopoli industri telekomunikasi Makau. "Selama bisnis judi terus tumbuh, kebutuhan akan telekomunikasi juga akan tetap subur," kata kata Bill Fan, analis dari Guosen Securities HK Financial Holdings.

Pasar juga menilai positif. Saham Citic Telecom di bursa Hang Seng, naik 22% dalam sehari dan menyentuh harga tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Editor: Sanny Cicilia