JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan yang dialami industri pembiayaan, Citifin Multi Finance Syariah alias Citifin masih mampu mencetak pembiayaan baru (booking) sebesar Rp 85 miliar, tumbuh 25% ketimbang perolehan periode sama tahun sebelumnya. Yulian Ma'Mun, Sekretaris Perusahaan menjelaskan kenaikan tersebut didasari oleh kondisi ekonomi yang mulai stabil. Apalagi, minat masyarakat terhadap lini pembiayaan multiguna mereka semakin besar. "Pembiayaan 90% dari mobil bekas. Sisanya pembiayaan korporasi yakni grup usaha terafiliasi Citifin dan juga pembiayaan motor bagi karyawan grup usaha terafiliasi Citifin," tuturnya kepada KONTAN, Jumat (22/5). Jika berdasarkan skema pembiayaan, lanjut Yulian, sekitar 65% mengalir ke pembiayaan konsumen. Sedangkan sisanya sebanyak 35% berupa pembiayaan jasa atawa multiguna dengan akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT). Hingga paruh pertama tahun Kambing Kayu ini, mereka berharap dapat meraup booking di angka Rp 200 miliar. Menurut Yulian, umumnya perolehan booking Citifin akan naik menjelang Lebaran, sehingga mereka yakin target tersebut dapat terwujud. "Secara tradisional, lebaran memang selalu terjadi tren kenaikan. Sejak bulan ini sudah terlihat trennya," pungkasnya. Untuk tahun 2015, Citifin menargetkan booking sebesar Rp 500 miliar. Saat ini, ekuitas perusahaan berkisar Rp 106 miliar. Mereka belum memiliki rencana untuk menambah modal dasar dalam waktu dekat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Citifin raup booking Rp 85 miliar
JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan yang dialami industri pembiayaan, Citifin Multi Finance Syariah alias Citifin masih mampu mencetak pembiayaan baru (booking) sebesar Rp 85 miliar, tumbuh 25% ketimbang perolehan periode sama tahun sebelumnya. Yulian Ma'Mun, Sekretaris Perusahaan menjelaskan kenaikan tersebut didasari oleh kondisi ekonomi yang mulai stabil. Apalagi, minat masyarakat terhadap lini pembiayaan multiguna mereka semakin besar. "Pembiayaan 90% dari mobil bekas. Sisanya pembiayaan korporasi yakni grup usaha terafiliasi Citifin dan juga pembiayaan motor bagi karyawan grup usaha terafiliasi Citifin," tuturnya kepada KONTAN, Jumat (22/5). Jika berdasarkan skema pembiayaan, lanjut Yulian, sekitar 65% mengalir ke pembiayaan konsumen. Sedangkan sisanya sebanyak 35% berupa pembiayaan jasa atawa multiguna dengan akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT). Hingga paruh pertama tahun Kambing Kayu ini, mereka berharap dapat meraup booking di angka Rp 200 miliar. Menurut Yulian, umumnya perolehan booking Citifin akan naik menjelang Lebaran, sehingga mereka yakin target tersebut dapat terwujud. "Secara tradisional, lebaran memang selalu terjadi tren kenaikan. Sejak bulan ini sudah terlihat trennya," pungkasnya. Untuk tahun 2015, Citifin menargetkan booking sebesar Rp 500 miliar. Saat ini, ekuitas perusahaan berkisar Rp 106 miliar. Mereka belum memiliki rencana untuk menambah modal dasar dalam waktu dekat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News