NEW YORK. Pengharapan Citigroup Inc untuk mendapatkan dana bailout dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) sepertinya akan segera terwujud. Bank dengan aset kedua terbesar di AS itu dikabarkan akan mendapatkan dana bailout sebesar US$ 306 miliar untuk garansi aset-aset busuk dan bermasalah setelah harga sahamnya anjlok 60% pada minggu lalu.Tidak sampai disitu, Citigroup juga akan mendapatkan dana tunai sebesar US$ 20 miliar dari Departemen Keuangan AS. Dengan demikian, dana tersebut menambah jumlah bantuan yang diterima Citigroup pada bulan lalu sebesar US$ 25 miliar dari Troubled Asset Relief Program (TARP). Sebagai imbalan dari duit tunai dan garansi tersebut, Pemerintah AS akan mendapatkan saham preferen senilai US$ 27 miliar dan mendapatkan bagian dividen sebesar 8%.Nantinya, saham preferen milik Pemerintah AS itu juga akan ditambah dengan sejumlah waran untuk membeli sekitar 254 juta saham Citigroup pada level US$ 10,61 per sahamnya. Departemen Keuangan, the Federal Reserve (the Fed) dan Federal Deposit Insurance Corp dalam pernyataan bersamanya kemarin mengatakan langkah yang diambil ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas pasar finansial dan membantu pertumbuhan perekonomian. Dalam pernyataan tersebut juga tertulis, Citigroup harus memangkas dividen kuartalannya menjadi 1 sen per saham dari 16 sen yang dibayarkan pada kuartal ini. “Hal ini memang sesuatu yang harus dilakukan. Jika mereka membiarkan Citigroup hancur, hal itu akan menjadi bencana besar,” jelas Nader Naeimi, strategist AMP Capital Investor di Sydney. Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga saham Citigroup sudah anjlok 83%. Bahkan pada minggu lalu, harga sahamnya berada di bawah level US$ 5 untuk pertama kalinya sejak 1995. Editor: Barratut Taqiyyah Rafie