New YORK. Citigroup Inc. tengah mempertimbangkan untuk menjual bisnis consumer banking yang berlokasi di Jepang. Langkah tersebut terpaksa diambil Citigroup, lantaran kebijakan tingkat suku bunga rendah oleh Pemerintah Jepang menyebabkan bisnis pembiayaan Citigroup menjadi tidak menguntungkan. Sumber Bloomberg yang mengetahui persis rencana ini, Rabu (20/8) bilang, proses tender penjualan aset Citigroup akan mulai dilaksanakan September mendatang. Hingga saat ini, Citigroup tengah berupaya mengukur minat dan potensi aksi korporasinya itu, dari sejumlah perusahaan keuangan asal Jepang dan kawasan regional lain. Citigroup saat ini memiliki sekitar 33 kantor cabang di Jepang. Jumlah itu mewakili sekitar 1%, dari total kantor cabang Citigroup di seluruh dunia. Tidak hanya di Jepang, Citigroup juga menarik bisnis yang sama dari Spanyol, Yunani dan Turki dengan alasan return yang sangat rendah.
Langkah yang ditempuh Citigroup, mengikuti jejak para pemberi kredit kawakan lain. Sebut saja, HSBC Holdings Plc dan Standard Chartered Plc. Kedua lembaga pemberi pinjaman internasional tersebut mengaku tidak mampu lagi mempertahankan keuntungan, karena terhambat kebijakan suku bunga rendah yang berlaku di Negeri Sakura. HSBC, semisal, menarik diri dari industri perbankan di Jepang pada tahun 2012. HSBC terpaksa menutup enam kantor cabangnya, setelah empat tahun lamanya beroperasi di Jepang. Di tahun yang sama, Standard Chartered pun menarik bisnis wealth management dengan alasan yang kurang lebih sama dengan HSBC. NIM terendah di Asia