Citigroup bobol, regulator tekan perbankan AS naikkan standar keamanan



NEW YORK. Mayoritas perbankan di Amerika Serikat (AS) berada dalam tekanan hebat untuk meningkatkan keamanan data maupun rekening nasabah. Regulator mendesak bank meningkatkan pengawasan setelah Citigroup Inc mengonfirmasi sebanyak 200 ribu account milik nasabah di Amerika Utara berhasil dibobol peretas atau hacker.

Sebagai regulator, Federal Deposit Insurance Corp, menyatakan tengah mempersiapkan langkah-langkah baru untuk keamanan data di perbankan yang lebih ketat. Chairman Sheila Bair memerintahkan beberapa bank agar memperkuat otentikasi transaksi ketika nasabah mengakses rekening secara online.

Sementara Citigroup bersikeras pelanggaran itu telah berhasil dibatasi. Namun para ahli mengatakan serangan itu akan mendorong perombakan keamanan industri perbankan secara besar-besaran.


Citigroup yang memiliki unit Citibank merupakan bank terbesar urutan ketiga di Amerika. Serangan peretas pada Mei lalu menambah daftar panjang perusahaan yang berhasil disusupi penjahat dunia maya.

Para ahli menyatakan serangan itu memaksa regulator berbuat lebih lanjut terkait soal keamanan. "Pembolan itu sudah mencapai titik kritis," ujar analis keamanan Gartner Research, Avivah Litan.

Ini bukan pertama kalinya Citigroup diserang oleh hacker. Pada 2008 silam, server milik Citigroup juga pernah dibobol. Duit senilai US$ 750 di ATM New York City raib dalam peristiwa ini.

Editor: