Citigroup dan Goldman Dikabarkan Akan Merumahkan 12.000 Pekerja



NEW YORK. Perlambatan ekonomi membuat Citigroup Inc dan Goldman Sachs Group Inc dihadapi pilihan berat. Menurunnya pendapatan membuat dua perusahaan besar ini menjalankan rencana pemutusan hubungan kerja karyawannya (PHK) sebanyak 12.000 orang.

Menurut salah seorang sumber Bloomberg yang menolak disebutkan namanya, Goldman kemarin sudah mulai memberitahukan kepada 3.200 karyawannya mengenai kebijakan PHK itu. Jumlah tersebut mewakili 10% dari total armada kerja Goldman.

Langkah serupa juga dilakukan Citigroup. Seorang sumber lain bilang, pada minggu ini, Citigroup juga berencana memberitahukan rencana pemangkasan karyawannya sebanyak 9.100 posisi dalam 12 bulan ke depan. Jumlah tersebut hanya 2,6% dari total karyawan yang dimiliki Citigroup.


Jika kedua perusahaan tersebut benar-benar melaksanakan niatnya, maka, sudah dipastikan hal ini akan menambah panjang jumlah pengangguran Wall Street yang terjadi akibat krisis kredit berbasis subprime. Padahal, kedua perusahaan yang berbasis di New York itu sudah melakukan PHK sebelumnya. Bahkan dibanding bank dan perusahaan sekuritas lain, mereka sudah memangkas hampir 150.000 pekerja sejak terjadinya kolaps di pasar bursa tahun lalu.

Menurut Merrill Lynch & Co dan UBS AG, Goldman yang memiliki sekitar 32.569 pekerja per 29 Agustus, diperkirakan akan mengalami kerugian pertama pada bulan depan sejak Goldman menjadi perusahaan publik pada 1999 lalu. Anjloknya pasar saham akan mengakibatkan Goldman juga mengalami penyusutan aset atas saham-saham yang dimilikinya pada kuartal keempat yang berakhir pada bulan ini.  

Di lain pihak, Citigroup dalam setahun belakangan sudah mengumumkan rencananya untuk mengurangi sekitar 22.000 pekerjanya. Dengan demikian, perusahaan asal AS itu bisa menghemat pengeluaran sebesar US$ 2,1 miliar. Pada bulan lalu, Chief Financial Officer Gary Crittenden bilang, dari 22.000 itu, sekitar 9.100 akan dipecat pada 12 bulan ke depan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie