Citigroup Jual Bisnis Consumer Wealth di China ke HSBC



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Citigroup Inc telah menyetujui untuk menjual portofolio kekayaan konsumen China termasuk klien, aset yang dikelola (AUM), dan deposito kepada HSBC Holdings Plc yang berfokus pada Asia, Senin (9/10).

Dilansir dari Reuters, kesepakatan tersebut meliputi total deposito dan AUM investasi sekitar US$ 3,6 miliar, dan diharapkan akan ditutup pada paruh pertama tahun 2024.

Citigroup menyampaikan pengumuman hari ini melanjutkan proses penutupan bisnis perbankan konsumer Citi di China, yang diumumkan pada Desember 2022 silam.


Citi pertama kali mengumumkan rencana untuk keluar dari bisnis perbankan konsumer di China sejak April 2021, yang menjadi bagian dari perombakan strategi global.

Baca Juga: Wall Street Anjlok Pada Jumat (6/10) Setelah Rilis Data Pekerjaan AS

Bisnis perbankan konsumer yang utamanya melayani nasabah-nasabah kaya, dengan memberikan penawaran deposito, dana, dan produk terstruktur.

Reuters juga sempat melaporkan di akhir bulan September lalu, bahwa HSBC akan mengakuisisi bisnis kekayaan konsumen Citi di China, dalam sebuah dorongan besar untuk bisnis bank yang berbasis di London sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Ukuran bisnis perbankan konsumer Citi di China dikerdilkan oleh bank-bank Cina dan bank-bank asing lainnya termasuk salah satunya adalah Standard Chartered yang merupakan bank asing dengan banyak cabang ritel yang menangani wealth management.

Akuisisi portofolio wealth management Citi akan memberikan bantuan pada HSBC untuk memperluas kehadirannya di China, salah satu pasar utama karena pemberi pinjaman terbesar Eropa ini berjanji untuk keluar dari beberapa wilayah yang kurang menguntungkan dan akan fokus pada pengasil pendapatan utamanya yakni wilayah Asia.

Oleh karena itu, berdasarkan persetujuan regulasi yang diperolehnya dalam beberapa tahun terakhir tersebut, HSBC sekarang dapat menyediakan solusi wealth management dan solusi mobile fund and insurance di China.

HSBC juga mencatatkan US$ 27 miliar arus masuk aset investasi baru bersih di Asia selama enam bulan pertama tahun 2023 atau sampai dengan bulan Juni silam, naik sebanyak 21% dari tahun ke tahun, dan lebih dari 35% dari nilai tersebut berasal dari luar Hong Kong.

Citi juga mengatakan bahwa kesepakatan dengan HSBC tidak termasuk bisnis institusional, pihaknya juga menambahkan bahwa Citi akan terus melayani kebutuhan nasabah kaya hingga nasabah ultra-kaya dari Tiongkok melalui pusat-pusat kekayaan regional di Singapura dan Hong Kong.

Baca Juga: Citigroup Akan Gelar PHK

Selain itu, Citi juga telah menutup penjualan di delapan pasar sejak mengumumkan niatnya untuk keluar dari perbankan konsumer di 14 pasar di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Meksiko sebagai bagian dari perombakan stategisnya.

Dalam sebuah pernyataan juga disebutkan bahwa Citi juga berencana untuk menyelesaikan penjualan bisnis konsumer di Indonesia pada akhir tahun 2023 ini.

Sebelumnya, Citi telah mengumumkan penutupan bisnis konsumer Citi di Korea dan kehadirannya secara keseluruhan di Rusia yang sedang dalam proses. Citi juga telah mengumumkan akan melakukan IPO untuk bisnis konsumer, usaha kecil dan perbankan pasar menengah di Meksiko.

Editor: Herlina Kartika Dewi