NEW YORK. Euro masih akan terus tertekan. Menurut Citigroup Inc, rebound yang terjadi pada euro jika Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF) menyetujui bantuan bailout, hanya akan terbatas dan bersifat sementara. "Ketidakpastian yang terjadi saat ini akan memberatkan langkah euro," jelas Steven Englander, head of Group of 10 currency strategy Citigroup di New York. Hari ini, euro menuat 0,2% menjadi US$ 1,4204. Padahal sebelumnya, euro sempat menyentuh posisi US$ 1,4074, yang merupakan level terendah sejak 26 Mei lalu. Kemarin, mata uang bersama 17 negara itu anjlok 1,8%, penurunan terbesar dalam enam minggu terakhir. Kendati begitu, Englander tidak memberikan secara spesifik seberapa besar euro akan melemah atau menguat. "Dalam jangka pendek, euro masih menghadapi tantangan. Jika euro menguat, penguatannya hanya sementara waktu saja," jelasnya. Berdasarkan data Bloomberg Correlation-Weighted Currency Indexes, euro sudah mengalami depresiasi sebesar 0,3% dalam seminggu terakhir terhadap sembilan mata uang negara maju. Sementara, dollar sudah menguat 0,8%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Citigroup: Ketidakpastian memberatkan langkah euro
NEW YORK. Euro masih akan terus tertekan. Menurut Citigroup Inc, rebound yang terjadi pada euro jika Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF) menyetujui bantuan bailout, hanya akan terbatas dan bersifat sementara. "Ketidakpastian yang terjadi saat ini akan memberatkan langkah euro," jelas Steven Englander, head of Group of 10 currency strategy Citigroup di New York. Hari ini, euro menuat 0,2% menjadi US$ 1,4204. Padahal sebelumnya, euro sempat menyentuh posisi US$ 1,4074, yang merupakan level terendah sejak 26 Mei lalu. Kemarin, mata uang bersama 17 negara itu anjlok 1,8%, penurunan terbesar dalam enam minggu terakhir. Kendati begitu, Englander tidak memberikan secara spesifik seberapa besar euro akan melemah atau menguat. "Dalam jangka pendek, euro masih menghadapi tantangan. Jika euro menguat, penguatannya hanya sementara waktu saja," jelasnya. Berdasarkan data Bloomberg Correlation-Weighted Currency Indexes, euro sudah mengalami depresiasi sebesar 0,3% dalam seminggu terakhir terhadap sembilan mata uang negara maju. Sementara, dollar sudah menguat 0,8%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News