JAKARTA. Pemerintah punya kelonggaran untuk membeli kembali alias buyback surat utang negara (SUN). Hal ini ditegaskan oleh Johanna Chua, analis Citigroup Global Market, melalui risetnya. "Target buyback mencapai Rp 3 triliun," kata Johanna. Pemerintah juga menganggarkan dana sebesar Rp 84 triliun untuk buyback SUN dan pembayaran obligasi jatuh tempo di tahun depan. Meski menganggarkan dana sebesar itu, Johanna melihat pemerintah harus mengantongi izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan, Johanna memperkirakan, penerbitan obligasi di tahun 2011 akan dipotong dari target awal. "Kami berpikir penerbitan SUN akan di potong Rp 40 triliun," jelasnya. Tahun ini, Indonesia berhasil surplus anggaran. Awalnya, pemerintah menargetkan bakal menerbitkan Rp 210,6 triliun atau naik 30% dari tahun 2010. Dus, hingga akhir tahun nanti, investor yang ingin menanamkan duitnya di SUN, sepertinya harus bersabar untuk mendapatkan SUN di pasar perdana. Bahkan dengan potensi penerbitan yang kian tipis maka investor harus bersiap untuk membeli SUN di pasar sekunder saja. Apalagi, pemerintah semakin ketat untuk menerbitkan SUN baru. Untuk catatan, pemerintah kian rajin membeli kembali SUN. Kamis (18/11) lalu, Kementerian Keuangan (Kemkeu) bahkan membeli kembali satu seri SUN sebesar Rp 101,23 miliar. Buyback SUN ini dilakukan lantaran Kemkeu ingin mengurangi jumlah SUN yang tidak likuid untuk tenor pendek dan menengah. Selain itu, pemerintah sudah mempertimbangkan efektivitas biaya sehingga tidak membebani pemerintah.Berdasarkan riset KONTAN, sepanjang tahun ini pemerintah sudah membeli kembali SUN sebanyak Rp 1,6 triliun. Buyback SUN tersebut dilakukan mulai bulan Agustus 2010 karena target penerbitan SUN tinggal sedikit. Hingga dengan akhir tahun, pemerintah menyisakan Rp 2,9 triliun untuk penerbitan baru. Dus, lelang tanggal 23 November mereka tiadakan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Citigroup: Pemerintah punya kelonggaran buyback SUN
JAKARTA. Pemerintah punya kelonggaran untuk membeli kembali alias buyback surat utang negara (SUN). Hal ini ditegaskan oleh Johanna Chua, analis Citigroup Global Market, melalui risetnya. "Target buyback mencapai Rp 3 triliun," kata Johanna. Pemerintah juga menganggarkan dana sebesar Rp 84 triliun untuk buyback SUN dan pembayaran obligasi jatuh tempo di tahun depan. Meski menganggarkan dana sebesar itu, Johanna melihat pemerintah harus mengantongi izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan, Johanna memperkirakan, penerbitan obligasi di tahun 2011 akan dipotong dari target awal. "Kami berpikir penerbitan SUN akan di potong Rp 40 triliun," jelasnya. Tahun ini, Indonesia berhasil surplus anggaran. Awalnya, pemerintah menargetkan bakal menerbitkan Rp 210,6 triliun atau naik 30% dari tahun 2010. Dus, hingga akhir tahun nanti, investor yang ingin menanamkan duitnya di SUN, sepertinya harus bersabar untuk mendapatkan SUN di pasar perdana. Bahkan dengan potensi penerbitan yang kian tipis maka investor harus bersiap untuk membeli SUN di pasar sekunder saja. Apalagi, pemerintah semakin ketat untuk menerbitkan SUN baru. Untuk catatan, pemerintah kian rajin membeli kembali SUN. Kamis (18/11) lalu, Kementerian Keuangan (Kemkeu) bahkan membeli kembali satu seri SUN sebesar Rp 101,23 miliar. Buyback SUN ini dilakukan lantaran Kemkeu ingin mengurangi jumlah SUN yang tidak likuid untuk tenor pendek dan menengah. Selain itu, pemerintah sudah mempertimbangkan efektivitas biaya sehingga tidak membebani pemerintah.Berdasarkan riset KONTAN, sepanjang tahun ini pemerintah sudah membeli kembali SUN sebanyak Rp 1,6 triliun. Buyback SUN tersebut dilakukan mulai bulan Agustus 2010 karena target penerbitan SUN tinggal sedikit. Hingga dengan akhir tahun, pemerintah menyisakan Rp 2,9 triliun untuk penerbitan baru. Dus, lelang tanggal 23 November mereka tiadakan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News