JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia menilai ke depannya Indonesia membutuhkan terminal atau bandara khusus maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC). Alasannya, karena penumpang maskapai penerbangan LCC semakin banyak tiap tahunnya. Arif Wibowo, Chief Executive Officer (CEO) Citilink menjelaskan, pembedaan terminal khusus tersebut untuk membuat lebih sederhana. "Ke depan perlu terminal khusus LCC karena butuh simplicitynya," ujar Arif kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (19/3). Arif mencontohkan, di negara-negara lain maskapai penerbangan LCC mempunyai bandara sendiri yakni di 'Bandara kedua'. "Di luar negeri itu bukan pakai khusus LCC atau tidak tapi mereka punya secondary airport. Kalau prinsip marketing justru volume besar yang harus dibangun," jelas Arif. Meski demikian, dia berpendapat, sebelum pemerintah membuat terminal atau bandara khusus LCC, lebih baik pemerintah membenahi kapasitas bandara yang ada saat ini. Dia mengeluhkan kapasitas bandara yang ada sekarang masih kurang. Sebelumnya, Tri Sunoko, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) menjelaskan dalam beberapa tahun ke depan pihaknya tidak akan membangun terminal khusus maskapai LCC di Bandara Soekarno Hatta. Dia bilang saat ini pihaknya fokus mengembangkan kapasitas bandara untuk dipakai oleh seluruh maskapai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Citilink: Indonesia butuh terminal khusus LCC
JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia menilai ke depannya Indonesia membutuhkan terminal atau bandara khusus maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC). Alasannya, karena penumpang maskapai penerbangan LCC semakin banyak tiap tahunnya. Arif Wibowo, Chief Executive Officer (CEO) Citilink menjelaskan, pembedaan terminal khusus tersebut untuk membuat lebih sederhana. "Ke depan perlu terminal khusus LCC karena butuh simplicitynya," ujar Arif kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (19/3). Arif mencontohkan, di negara-negara lain maskapai penerbangan LCC mempunyai bandara sendiri yakni di 'Bandara kedua'. "Di luar negeri itu bukan pakai khusus LCC atau tidak tapi mereka punya secondary airport. Kalau prinsip marketing justru volume besar yang harus dibangun," jelas Arif. Meski demikian, dia berpendapat, sebelum pemerintah membuat terminal atau bandara khusus LCC, lebih baik pemerintah membenahi kapasitas bandara yang ada saat ini. Dia mengeluhkan kapasitas bandara yang ada sekarang masih kurang. Sebelumnya, Tri Sunoko, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) menjelaskan dalam beberapa tahun ke depan pihaknya tidak akan membangun terminal khusus maskapai LCC di Bandara Soekarno Hatta. Dia bilang saat ini pihaknya fokus mengembangkan kapasitas bandara untuk dipakai oleh seluruh maskapai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News