Citilink masih optimistis raih 12,5 juta penumpang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Erupsi Gunung Agung di Bali membuat maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia menelan pil pahit. Sebab penerbangan akhir tahun ke daerah Bali dan Lombok harus tertunda.

Sebelumnya, PT Citilink Indonesia menyatakan sampai dengan akhir tahun 2017 pihaknya menargetkan jumlah penumpang mencapai 13 juta. Adapun, per November anak usaha Garuda ini sudah raup 11 juta penumpang.

Harismawan Wahyu Adi, VP Marketing PT Citilink Indonesia menjelaskan, pihaknya melihat faktor pengaruh dari Gunung Agung menyebabkan pembatalan dan penundaan beberapa grup wisata. Sehingga ada yang harus tertunda tahun depan.


"Tapi kami optimistis masih bisa capai 12,5 juta penumpang tahun ini naik dari tahun lalu 10,5 juta penumpang," kata Harismawan kepada Kontan.co.id, Kamis (7/12). Pada tahun depan, Harismawan melihat jumlah penumpang akan tetap sama. Hal ini mengingat belum adanya rencana penambahan pesawat. Saat ini Citilink memiliki 50 pesawat. "Memang ada pasti pertumbuhan permintaan tetapi kami harus berhati-hati. Karena sekarang tidak mudah memenangkan pasar," jelasnya. Agar tidak memberatkan kinerja grup Garuda, Harismawan menilai pihak Citilink tidak mau menambah beban kinerja. Oleh karena itu tidak ada perang banting harga namun meningkatkan penambahan pelayanan maskapai. "Kita sekarang sudah gunakan standar Garuda dan tentunya kita mau sinergi dengan Garuda di beberapa hal," ujarnya. Peningkatan layanan mulai dengan adanya mengelola database big data. Selain itu penguatan layanan program keanggotaan bagi penumpang. Sebelumnya, maskapai penerbangan Citilink Indonesia dan Garuda Indonesia juga punya fitur Supergreen Garuda Miles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini