Citilink optimis target 200 penerbangan tercapai



JAKARTA. Maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia kian optimis target frekuensi penerbangan 200 per hari bakal tercapai. Buktinya, Citilink kembali memperkuat armada pesawatnya dengan mendatangkan pesawat ke-27 jenis Airbus A320.

"Sebagai bagian dari Mega Leap Program Citilink, kami terus mendatangkan pesawat baru hingga nanti diharapkan berjumlah 50 pesawat pada 2017,” kata President & CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo (19/7).

Penambahan pesawat baru tersebut, kata Arif Wibowo, merupakan upaya untuk memantapkan posisi Citilink untuk menguasai pasar penerbangan domestik. Citilink terus meningkatkan jumlah frekuensi penerbangan harian, bahkan sejak 15 Agustus 2014 Citilink telah menambah penerbangan Jakarta (Cengkareng) – Batam PP menjadi empat penerbangan per hari dari sebelumya 3 penerbangan per hari dan Jakarta (Cengkareng) – Surabaya PP menjadi 8 penerbangan per hari dari sebelumnya 7 penerbangan per hari.


Selain itu rencananya akan dibuka beberapa rute baru Citilink mulai 25 Agustus seperti Yogyakarta – Pekanbaru PP serta menyusul kemudian rute baru Malang – Bandung PP, Malang – Banjarmasin PP, dan Malang – Lombok PP yang masih dalam proses perijinan.

Pesawat ke-27 Citilink tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng pada pukul 08.15 WIB, Kamis (14/7). Pesawat yang diberangkatkan dari salah satu pabrik Airbus di Hamburg, Jerman pada pukul 09.00 (waktu setempat) itu akan menempuh penerbangan sejauh 11.008 km dengan dua kali transit masing-masing di Dubai (Al Maktoum International Airport) dan Colombo, Sri Lanka (Bandaranaike International Airport).

Sebelumnya pada 29 Juli lalu Citilink juga telah mendatangkan pesawat Airbus A320 ke-26 dengan nomor registrasi PK-GQA. Citilink juga akan mendatangkan 5 pesawat lagi hingga akhir tahun, sehingga anak perusahaan Garuda Indonesia itu akan memiliki armada Airbus A320 berkekuatan 32 pesawat pada akhir 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto